Liputan6.com, Jakarta Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mengungkapkan alasan di balik pembuatan Aviary atau kandang burung pribadinya. Dalam peresmian aviary-nya, Sutiyoso membeberkan bahwa kecintaannya terhadap burung sudah dimulai sejak masa kecilnya di desa di Semarang.
Dalam pembuatan aviary, Bang Yos demikian biasa disapa mengaku terinspirasi dari presenter Irfan Hakim yang juga memiliki aviary.
Advertisement
"Saya kecil sering main ke hutan, pernah ambil sebuah burung kecil di hutan dan saya urus sampai besar sampai bisa keluar sendiri," ujar Sutiyoso di Museum Bang Yos, kawasan Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (09/12/2023).
Keinginan untuk memiliki Aviary semakin menguat saat Sutiyoso mengalami perpindahan tempat tinggal akibat tugasnya sebagai perwira, serta saat hobi kegemarannya terhadap burung kambuh. Setiap kali pindah rumah, kandang burungnya selalu ikut pindah. Hal ini membuat rumahnya dikenal sebagai tempat dengan kandang burung.
"Ditaruh di kandang bertahun-tahun sampai mati, populasi mereka bisa lenyap. Indonesia kaya akan flora dan fauna, maka dari itu saya berpikir alangkah baiknya jika saya memiliki Aviary," tambahnya.
Mengunjungi
Sutiyoso juga membagikan momen inspiratif ketika dirinya terobsesi memiliki Aviary setelah diundang oleh Irfan Hakim dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa saat berada di sana.
"Saya sampai bilang pada Irfan, 'Jangan usir saya, saya mau tidur di sini.' Itu benar-benar terasa seperti surga," ungkapnya dengan antusias.
Advertisement
Terlibat
Menariknya, pembangunan Aviary Sutiyoso juga melibatkan Irfan Hakim. Sutiyoso menceritakan bahwa Irfan Hakim sangat terlibat dalam proses ini dan bahkan menjadi tamu terlama di Aviary miliknya.
"Bang Yos pas ke rumah tuh dua jam di Aviary, dia diem aja, dan dia adalah tamu terlama selama ada Aviary. Terus ada momen dia ke rumah saya lagi syuting, dia gapapa ketemu keeper doang," jelas Irfan Hakim.
Aviary yang telah diresmikan ini sudah menampung ratusan burung sebelumnya. Namun Sutiyoso juga berbagi bahwa ada kegiatan pembiakan dan pelepasan beberapa burung ke alam liar.
"Sesama pemilik Aviary juga biasanya berbagi koleksi burung jika terjadi over populasi. Saya sudah beberapa kali berkembang biak burung dan melepasnya ke alam," terang Irfan Hakim.
Replika
Selain itu, Sutiyoso juga berharap suasana seperti yang ada di Aviary dapat direplikasi di alam liar secara umum agar hewan-hewan tidak takut dengan manusia.
"Perawatan kita pilihkan pohon kesenangan burung, sediakan pakan seperti jangkrik, dan di Aviary Bang Yos ini banyak pohon buahnya. Kalau berbuah, akan langsung habis," tutupnya.
Dengan semangat untuk melestarikan flora dan fauna, Sutiyoso berharap bahwa inspirasi dari Aviarynya dapat mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan bagi alam dan hewan-hewan di dalamnya.
Advertisement
