Elisa Jacquline, Dari Desainer Fashion Menjadi Penyanyi yang Menyuarakan Perasaan Galau

Mengenai lagu-lagu yang diciptakannya, Elisa Jacquline mengungkapkan bahwa sebagian besar diambil dari pengalaman pribadinya. Untuk lagu ini, terlahir dari perasaan galau kala ia di-ghosting oleh seorang pria.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 29 Agu 2023, 10:11 WIB
Elisa Jacquline. (ist)

Liputan6.com, Jakarta Dunia hiburan Tanah Air kembali kedatangan seorang penyanyi baru, Elisa Jacquline. Namun, apa yang membuatnya menarik perhatian adalah perjalanan karirnya yang cukup tidak biasa.

Dari seorang desainer fashion yang berbakat, kini ia memutuskan untuk merambah dunia musik sebagai penyanyi.

Elisa memulai kisahnya dengan menceritakan bagaimana cinta mendalamnya terhadap musik.

"Kebetulan aku dari dulu memang suka nyanyi. Terus habis itu punya cita-cita jadi penyanyi dan dapat kesempatan untuk merealisasikannya, terutama saat pandemi melanda," ungkap Elisa dengan penuh semangat saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

 

2 dari 4 halaman

Gara-Gara Di-ghosting

Elisa Jacquline. (ist)

Mengenai lagu-lagu yang diciptakannya, Elisa mengungkapkan bahwa sebagian besar diambil dari pengalaman pribadinya. Untuk lagu ini, terlahir dari perasaan galau kala ia di-ghosting oleh seorang pria.

Purely dari pengalaman sendiri dan ketemu banyak orang, bikin lagu bareng. Gara-gara galau juga lagunya karena aku ada trust issue, aku gak bisa naksir sama orang, waktu itu aku lagi suka sama orang tapi di-ghosting,” sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Kesempatan

Meskipun kini lebih fokus pada karier musik, Elisa tetap ingin menjaga keterkaitannya dengan dunia fashion.

"Akan tetap serius dalam musik dan berkolaborasi. Saya juga ingin membuka peluang dan kesempatan lain, semoga bisa terus berjalan," ungkap Elisa.

 

4 dari 4 halaman

Keluar

Menariknya, Elisa sebelumnya sempat bekerja di sebuah perusahaan. Namun ia memilih untuk keluar agar bisa lebih fokus dalam bermusik.

"Aku sempat bekerja di korporat, tapi ketika mulai merekam lagu-lagu, aku lebih memilih bekerja sebagai freelance untuk bisa mengatur waktu sendiri," ceritanya.

Infografis: 14 Layanan Publik Komersial Yang Wajib Bayar Royalti Lagu (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya