Peringatan Harganas DIY Fokus Penurunan Prevalensi Stunting

Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di DIY difokuskan pada penurunan prevalensi stunting.

oleh Yanuar H diperbarui 11 Jul 2023, 23:00 WIB
Ilustrasi Stunting (Istimewa)

Liputan6.com, Yogyakarta - Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengajak seluruh pihak untuk menjadikan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) sebagai momentum meraih target prevalensi stunting 14% pada 2024 dapat tercapai. Hali ini menurutnya keluarga memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan cita cita negara termasuk menurunkan angka stunting.

“Tema Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 tahun 2023 adalah ‘Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju’. Sehubungan dengan hal tersebut, mari manfaatkan momentum Hari Keluarga Nasional ini, untuk bersama-sama tingkatkan komunikasi, kolaborasi, dan sinergi, sesuai dengan bidang urusan dan batasan kewenangan kita masing-masing dalam penanganan stunting,” ungkap Sri Paduka pada Senin 10 Juli 2023.

Menurut Sri Paduka peringatan Harganas 2023 ini bisa menjadi daya ungkit dalam penguatan peran keluarga yang dimulai sejak dari tahap perencanaan keluarga. Dalam konteks DIY, Pemda DIY telah berkomitmen, untuk secara konsisten mendukung setiap upaya penanggulangan stunting, selaras dengan prioritas nasional.

“Wujud konkretnya antara lain Kegiatan Kampanye dan Deklarasi Pencegahan Stunting pada tahun 2018, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor 92 Tahun 2020, tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanganan Stunting DIY Tahun 2020-2024. Akhirnya, perkenankan saya menutup sambutan ini, dengan mengutip pernyataan Bapak Wakil Menteri Kesehatan RI dalam salah satu forum diskusi: ‘Stunting bukan semata soal angka. Ini adalah soal menyelamatkan generasi sesudah kita, cucu dari cucu kita,” ungkap Sri Paduka

Hal itu diutarakannya saat membacakan sambutan Gubernur DIY pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 Tingkat DIY di Lapangan Trirenggo, Bantul.

 


Peran Keluarga

Sementara Wakil Ketua I TP PKK DIY, GKBRAy A Paku Alam mengatakan, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peran keluarga juga penting dalam pembangunan, di mana persemaian nilai-nilai agama, kemanusiaan, kebangsaan, keadilan sosial dan lainnya, secara praktis dan berproses ditentukan oleh keluarga.

“Namun, kondisi keluarga di Indonesia pada umumnya dan di DIY khususnya, masih menghadapi sejumlah tantangan dan permasalahan yang berdampak pada kesejahteraan keluarga. Salah satu permasalahan yang sangat strategis adalah tingginya angka stunting. Melalui momentum Harganas ini, marilah kita bersinergi, saling berkolaborasi secara terpadu agar semakin meningkatkan kesadaran keluarga dalam memperbaiki kualitas kehidupan secara mandiri,” ujar Gusti Putri.

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN RI, Rizal Martua Damanik yang membacakan sambutan Kepala BKKBN RI mengatakan, Indonesia telah mengalami tren penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Namun demikian, angka stunting di Indonesia masih berada di atas ambang batas dasar WHO sehingga masih berkategori darurat stunting.

“Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting Indonesia berada pada angka 21,6%, sementara DIY masih pada angka 16,4%. Oleh karena itu, kita harus mengerahkan segala daya upaya sehingga dapat mencapai target 14% secara nasional pada tahun 2024,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerjasama pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana, serta penanganan stunting antara BKKBN DIY dengan beberapa pihak. Para pihak yang diajak kerja sama adalah Kadin DIY, Baznas DIY, dan Bidang Kedokteran Kesehatan Polda DIY.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya