Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten, M. Adhiya Muzakki mengecam tindakan dua orang pengunjung rasa yang merobek dan membakal Al-Qur'an di depan salah satu masjid di Stockholm, Swedia, bertepatan dengan momen Idul Adha.
Menurut Adhiya, tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan dalam berbagai sudut pandang. Menurutnya, mengizinkan protes anti-Islam atas nama kebebasan berekspresi tidak bisa diterima.
Advertisement
"Kami dari Badko HMI Jabodetabeka-Banten mengutuk keras tindakan yang mengatasnamakan kebebasan berekspresi itu," ujarnya, Kamis (29/6).
Lebih lanjut Adhiya menuturkan bahwa al-Quran adalah kitab suci umat muslim yang menjadi pegangan dan pedoman dalam hidup. Membakar dan menyobek al-Quran menurut Adhiya sama saja membakar dan merobek umat muslim seluruh dunia.
"Itu sama saja menghancurkan pedoman dan petunjuk hidup kami umat muslim," tegasnya.
Harus Saling Toleran
Terlebih, masih kata Adhiya, hal itu dilakukan saat momentum idul adha. Momen dimana umat Islam sedang memperingati dan meneladani sikap Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS. Momentum idul adha merupakan salah satu hari besar dalam Islam.
"Bukankan seharusnya sikap yang kita tunjukkan adalah sikap saling toleran dan saling menghargai? Bukan malah meneror dengan merobek kitab suci."
Advertisement