Pertamina Jamin Stok BBM dan LPG di Sumbagsel Aman saat Idul Adha 2023

Pertamina memastikan penyaluran dan stok BBM dan LPG untuk masyarakat Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) aman selama periode Idul Adha 2023

oleh Ilyas Istianur PradityaMaulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Jun 2023, 12:30 WIB
Pertamina memastikan penyaluran dan stok BBM dan LPG untuk masyarakat Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) aman selama periode Idul Adha 2023

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, memastikan penyaluran dan stok BBM dan LPG untuk masyarakat Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) aman selama periode Idul Adha 2023.

Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menjamin pasokan BBM dan LPG saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di wilayah Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, hingga Bangka Belitung.

"Guna menghadapi lonjakan permintaan BBM dan LPG, kami akan terus memantau kondisi di lapangan serta menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat. Jika masih diperlukan, penyaluran BBM maupun LPG akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan, untuk produk subsidi dan penugasan tentunya akan disesuaikan dengan kuota yang sudah ditentukan," ujarnya, Rabu (28/6/2023).

Rata-Rata Konsumsi

Tercatat hingga pekan terakhir Juni 2023, rata-rata konsumsi harian produk (JBT) BioSolar di wilayah Sumbagsel sekitar 5.674 KL, dan untuk produk (JBKP) Pertalite rata-rata konsumsi harian sekitar 6.939 KL. Sementara konsumsi rata-rata harian untuk produk LPG subsidi 3 kg sebanyak 2.045 MT.

"Selain memastikan seluruh kebutuhan terpenuhi, kami menjamin operasional berjalan normal," imbuh Nikho.

Di sisi lain, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, secara umum stok BBM dan LPG nasional dalam kondisi aman. Pertamina juga siap mengantisipasi lonjakan permintaan energi selama perayaan Idul Adha 2023.

“Pertamina siaga penuh selama libur panjang perayaan Idul Adha 1444 H untuk memastikan kebutuhan BBM, LPG maupun avtur terpenuhi dengan baik,” ujar Fadjar.

2 dari 3 halaman

Hadapi Idul Adha, Pertamina Maksimalkan Produksi BBM Kilang Cilacap

Suasana kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). Produk utama yang dihasilkan kilang Cilacap berupa produk BBM atau gasoline, naphtha, kerosine, avutur, solar LSWR, minyak bakar, LPG, pelumas dasar. (Liputan6.com/JohanTallo)

PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap memastikan Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari kilang yang dioperatorinya tetap tercukupi selama Idul Adha 1441 Hijriah. Dengan tetap menerapkan protokol Covid-19 secara ketat dalam menjalankan operasinya.

Unit Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Hatim Ilwan mengatakan, sebagai salah satu dari 7 kilang yang dikelola Pertamina, Kilang Cilacap sangat strategis. Berlokasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kapasitas olah minyak mentah unit pengolahan ini mencapai 348.000 barel per hari.

“Atau sekitar 33,4 persem dari kapasitas kilang nasional,” kata Hatim, di Jakarta, Kamis (30/7/2020).

Menurutnya, hampir seluruh produk dihasilkan dari kilang yang beroperasi sejak 1976 ini. Mulai dari BBM, petrochemical dan lube base yang dijadikan bahan dasar pelumas.

Untuk BBM, seluruh produk yang dijual oleh Pertamina diproduksi di unit pengolahan ini, seperti jenis gasoline terdiri dari premium dan pertamax, gasoil terdiri dari solar dan dexlite, avtur, LPG, hingga bahan bakar boiler & furnace serta marine fuel.

Hatim melanjutkan, peran Kilang Cilacap, sangat penting bagi ketersediaan BBM di Tanah Air. Hampir sepertiga kebutuhan BBM nasional dipasok dari kilang yang mampu memproduksi Pertamax RON 92 atau setara EURO IV ini.

“Khusus Pulau Jawa, Kilang Cilacap memasok 60 persen kebutuhan BBM-nya,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Bali dan NTT

Perahu kayu membawa muatan melintas di dekat kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). RU IV Cilacap menjadi kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia. (Liputan6.com/JohanTallo)

Tak hanya menyediakan bagi kebutuhan Propinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur, produk BBM dari kilang Cilacap juga memenuhi konsumsi masyarakat Bali serta Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Pendistribusian produk-produk BBM dari Kilang Cilacap saat ini pun tak ada kendala, baik yang dilakukan melalui jalur kapal laut atau lewat jaringan pipa.

Untuk distribusi melalui jaringan pipa, produk Kilang Cilacap disalurkan melalui dua ruas yakni ke arah timur melalui ruas pipa Cilacap-Rewulu (Yogyakarta) serta ke arah barat lewat ruas Cilacap–Padalarang (Jawa Barat). Hingga saat ini Kilang Cilacap mampu menjaga stok seluruh jenis BBM berada di angka aman.

Rata-rata stok BBM yang dimiliki kilang dengan dukungan sekitar 1.500 pekerja ini cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di level 7 hari.

“Bahkan khusus untuk jenis pertamina dex dan solar, ketahanan stoknya mencapai 11 hari," tutur Hatim.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya