Canda Heru Budi soal Solusi Atasi Buruknya Kualitas Udara Jakarta: Saya Tiup Aja

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, melempar candaan saat ditanyai solusi mengatasi buruknya kualitas udara di Ibu Kota.

oleh Winda Nelfira diperbarui 12 Jun 2023, 21:10 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui wartawan usai meninjau jalur pejalan kaki (Pedestrian) di kawasan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin (12/6/2023). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, melempar candaan saat ditanyai solusi mengatasi buruknya kualitas udara di Ibu Kota. Dia berseloroh bakal meniup polusi dari kawasan industri yang menyumbang buruknya kualitas udara di Jakarta.

"Iya, saya tiup aja," kata Heru ditemui usai meninjau jalur pejalan kaki (Pedestrian) di kawasan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin (12/6/2023).

Usai berkelakar, Heru bahkan tidak lagi melanjutkan upaya penanganan apa yang bakal dia lakukan untuk mengatasi permasalahan polusi udara yang ditimbulkan pada kawasan perindustrian.

Heru justru berfokus pada solusi menghadapi permasalahan polusi udara yang disebabkan dari kendaraan bermotor. Dia menyampaikan bakal mempercepat pengadaan kendaraan listrik yang memenuhi standar yang ada.

"Ya dipercepat motor listrik, mobil listrik terus bahan bakarnya yang memang memenuhi syarat. Ya harus semua pihak mengikuti lah," kata dia.

Selain itu, Heru mengungkapkan juga akan memperbanyak keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah DKI Jakarta, sebagai salah satu upaya penanganan polusi udara di Jakarta.

"Ya ini termasuk RTH. Trotoar dan RTH. sekitar yang tadi saya ngomong kan ruang terbuka hijau," ucapnya.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut, buruknya kualitas udara di Jakarta tidak terlepas dari pengaruh emisi yang dihasilkan kawasan Industri di wilayah penyangga Ibu Kota.

Sub Koordinator Kelompok Pemantauan Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH DKI Jakarta Rahmawati mengatakan, sumber emisi di suatu wilayah akan mempengaruhi daerah lain di sekitarnya.

"Karena adanya pergerakan polutan akibat pola angin yang membawa polutan bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain," ujar Rahmawati dalam keterangannya, Kamis 8 Juni 2023.

2 dari 2 halaman

Peningkatan Konsentrasi Polutan

Dengan data di atas, Jakarta tercatat sebagai kota dengan kualitas udara dan polusi kota terburuk di dunia. Adapun posisi kedua ditempati oleh Tel Aviv-Yafo, Israel. Lalu, Dubai, Uni Emirat Arab. Serta, Wuhan, China. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menurut Rahmawati, adanya pergerakan polutan akibat embusan angin ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi polutan di lokasi tertentu. Dia menerangkan, permasalahan itulah yang juga terjadi di Jakarta, sehingga berimbas pada semakin memburuknya kualitas udara.

"Untuk polutan SO2 sumber terbesar itu sektor industri. Sedangkan untuk NOx, CO, PM10 dan PM2,5 didominasi oleh sektor transportasi," kata dia.

Tak hanya itu, dia menyatakan faktor musim kemarau juga membuat konsentrasi polutan di wilayah DKI Jakarta semakin meningkat. Di mana secara periodik kualitas udara di Jakarta mengalami peningkatan konsentrasi polutan udara pada Mei hingga Agustus.

Infografis Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Sedunia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya