Buntut Penemuan Katak di Udon, Brand Restoran Populer Jepang Minta Maaf

Setelah menyantap sebagian besar makanannya, seorang pria menyaksikan seekor katak berwarna hijau cerah, masih hidup, bergerak di dalam kaldu udon yang tersisa.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Mei 2023, 17:02 WIB
Ilustrasi udon. (Dok. Larry White from Pixabay)

Liputan6.com, Tokyo - Seorang pengunjung restoran mi di Jepang yang ingin mencoba penawaran terbaru mendapatkan lebih dari yang dia harapkan: seporsi udon yang dibawa pulang berisi seekor katak hidup.

Pria yang disapa Kaito di Twitter itu sedang dalam perjalanan bisnis di Prefektur Nagasaki ketika dia mengunjungi gerai Marugame Seimen di Kota Isahaya pada Minggu (21/5/2023).

Dia memesan seporsi Shake Udon yang dikemas dalam gelas plastik.

Setelah menyantap sebagian besar makanannya, pria itu pun menyaksikan seekor katak berwarna hijau cerah, masih hidup, bergerak di dalam kaldu udon yang tersisa.

Dalam sebuah video yang diunggah di Twitter pada Senin (22/5), Kaito terlihat menggunakan sumpit untuk mengangkat katak tersebut dengan hati-hati.

Dia kemudian menyampaikan pesan kepada pengunjung lain agar berhati-hati.

Jaringan restoran udon populer, yang memiliki 1,000 gerai di dan luar Jepang mengonfirmasi insiden tersebut di situs web-nya pada Selasa (23/5), dan meminta maaf kepada pengunjung terkait karena menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan.

Marugame menjelaskan bahwa menurut otoritas kesehatan masyarakat setempat, katak tersebut kemungkinan besar tercampur ke dalam sayuran. Mereka pun memastikan akan memperkuat inspeksi di seluruh pabriknya dengan bermitra bersama pabrik bahan baku yang memasok sayuran.

"Item menu dengan sayuran mentah, termasuk Shake Udon, telah ditangguhkan selama tiga hari hingga Kamis (25/5)," sebut Marugame seperti dikutip dari The Straits Times, Sabtu (27/5/2023).

2 dari 2 halaman

Tidak Perlu Khawatir

Ilustrasi Katak (Gambar oleh Couleur dari Pixabay)

Cangkir Shake Udon adalah inovasi takeaway-only baru-baru ini oleh Marugame, yang dilaporkan terjual lebih dari 200.000 gelas dalam tiga hari pertama sejak penambahan menu pada 16 Mei di Jepang.

Penemuan katak itu mengingatkan pada kejadian 11 Mei, di mana seekor katak ditemukan di salad yang dibeli dari supermarket di Nagano.

Pakar amfibi Yasushi Kawakami, yang juga seorang kurator di Museum Prefektur Tottori, mengatakan kepada situs berita Jepang TBS News Dig bahwa insiden tersebut dapat dihubungkan dengan fakta bahwa Mei dan Juni merupakan musim kawin paling aktif untuk katak di Jepang.

Sementara itu, Ketua Hanzaki Research Institute Sumio Okada mendesak masyarakat agar tenang.

"Sejak awal Mei, katak... secara aktif mencoba menangkap makanan untuk berkembang biak. Oleh karena itu, ada kemungkinan sayuran dipanen dan dikirim saat kodok masih menempel," ujar Okada.

"Saya akan terkejut jika ada kodok di salad saya, tapi saya rasa tidak ada bahaya kesehatan, bahkan jika sedikit (kodok) masuk ke mulut saya. Jadi, tenanglah."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya