Pesawat Microlight Komunitas Jogja Flying Club Mendarat Sempurna di Bandara Jember

Rute Yogyakarta-Jember merupakan rute jarak sedang yang paling ideal dibandingkan di daerah lain dengan jarak tempuh penerbangan dengan pesawat microlight hanya sekitar 2 jam 10 menit.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2023, 14:00 WIB
Pilot Belgia-Inggris Zara Rutherford saat menerbangkan pesawat ringan di Wevelgem, Belgia, Rabu (18/8/2021). Zara Rutherford akan memulai perjalanan 51 ribu kilometer menggunakan Shark Ultralight, pesawat microlight tercepat di dunia. (AP Photo/Virginia Mayo)

Liputan6.com, Jember - Sejumlah pesawat microlight dari komunitas Jogja Flying Club yang terbang dari Yogyakarta mendarat dengan sempurna di Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.

"Hari ini ada enam pesawat dengan total 13 crew ikut kegiatan cross country dari Yogyakarta ke Jember," kata Ketua Jogja Flying Club Candra Agus saat ditemui di Bandara Notohadinegoro Jember, dilansir dari Antara, Sabtu (29/4/2023).

Menurutnya kegiatan cross country yang dilakukan tersebut merupakan program rutin yang dilakukan Jogja Flying Club dengan tujuan untuk melatih navigasi jarak sedang untuk para pilot yang tergabung dalam komunitas yang dinaungi Federasi Aero Sport Indonesia Daerah (Fasida) Yogyakarta itu.

"Rute Yogyakarta-Jember merupakan rute jarak sedang yang paling ideal dibandingkan di daerah lain dengan jarak tempuh penerbangan dengan pesawat microlight hanya sekitar 2 jam 10 menit," tuturnya.

Ia mengatakan kegiatan cross country dilakukan Jogya Flying Club di Bandara Notohadinegoro bukan pertama kalinya karena pihaknya sudah terbang beberapa kali ke bandara Jember untuk melatih navigasi para pilot.

"Semua pesawat microlight dalam kondisi prima karena kami selalu mengecek mesin dan kondisi kelaikan pesawat sebelum diterbangkan menuju ke tempat tujuan," katanya.

Penerbangan pesawat microlight harus memperhatikan berbagai faktor demi keamanan dan kenyamanan, misalnya cuaca atau kecepatan angin terutama saat membawa penumpang masyarakat umum.

 

2 dari 2 halaman

Flexible Wing dan Fixed Wing

Jogja Flying Club diresmikan pada Maret 2004 oleh Marsdya TNI (Purn) Eris Herryanto yang saat itu menjabat sebagai Komandan Lanud (Danlanud) Adisutjipto dan komunitas itu menjadi wadah bagi orang-orang berbagai latar belakang yang tertarik terbang maupun menerbangkan pesawat jenis microlight.

Ada dua jenis pesawat microlight yakni flexible wing dan fixed wing. Flexibel wing mengacu pada pesawat trike yang memiliki sayap segitiga seperti gantole, sedangkan fixed wing pesawat dalam bentuk mini yang memiliki dua seat kokpit berdampingan untuk pilot dan co-pilot.

Infografis Titik-Titik Keramaian Wisata di Musim Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya