5 Hal yang Sering Dianggap Buruk tapi Sebenarnya Baik untuk Kesehatan Menurut Pakar

Tidak semua hal yang buruk akan berdampak negatif. Di satu sisi, kebiasaan buruk juga memiliki sisi positifnya. Apa saja kebiasaan buruk yang ternyata baik untuk kesehatan?

oleh Adelia Septi Viranti diperbarui 27 Feb 2023, 09:18 WIB
Ilustrasi Makanan Sehat Credit: unsplash.com/Anna

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang tentu memiliki kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan. Ada beberapa hal yang dulu diyakini baik untuk tubuh, ternyata berbahaya bagi kesehatan.

Misalnya, minyak kelapa yang diyakini sebagai obat alternatif yang sehat, tapi mengandung kardiovaskuler dan lemak jenuh yang membahayakan kesehatan tubuh.

Begitu juga dengan sirup agave yang dulu dipandang sebagai sirup pengganti gula yang lebih sehat, tapi dapat menyebabkan efek samping bagi tubuh seperti peningkatan kadar kolestrol. Kemudian jika dikonsumsi dalam jumlah besar akan menyebabkan resistensi insulin sehingga meningkatkan gula darah.

Tidak semua kebiasaan buruk yang dilakukan adalah hal negatif. Di satu sisi, kebiasaan buruk juga memiliki sisi positifnya.

Apa saja kebiasaan buruk yang sebenarnya baik menurut pakar? Melansir Best Life, Kamis (23/2/2023) berikut penjelasannya.

1. Puasa Intermiten

Selama ini, anggapan bahwa makan tiga kali dalam sehari pada jam yang tepat ditambah mengonsumsi camilan akan membuat tubuh menjadi lebih sehat.

Namun, menurut K. Mitchhell Naficy, MD, seorang dokter keluarga dengan pengalaman klinis lebih dari 29 tahun, mengurangi makan dapat memberikan manfaat.

“Melakukan puasa intermiten yang menggunakan waktu makan pada jam-jam tertentu menjadi popular pada saat ini. Meskipun melewatkan waktu makan mungkin terlihat sebagai ide yang buruk, namun sebenarnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti penurunan berat badan, peningkatan sensitivitas insulin, dan meningkatkan energi dalam tubuh,” kata dokter keluarga K. Mitchhell Naficy, MD dilansir dari Best Life, Kamis (23/2/2023).

2 dari 5 halaman

2. Mengonsumsi Daging Merah

Ilustrasi daging merah | pixabay.com/users/tomwieden-26234

Meskipun banyak ahli yang menyarankan untuk mengonsumsi nabati karena memiliki banyak manfaat, Kellie K. Middleton, MD, MPH, seorang ahli bedah ortopedi yang berbasis di Atlanta, mengatakan bahwa “mengonsumsi daging merah juga memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan”

Middleton mengatakan meskipun daging merah mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, daging merah juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.

Daging merah mengandung zat besi, seng, vitamin B12, dan selenium yang semua zat tersebut baik untuk kesehatan tubuh.

“Memakan daging sapi yang diberi makan rumput dapat mengurangi peradangan tubuh dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker,” tambahnya.

3 dari 5 halaman

3. Minum Kopi

Ilustrasi secangkir kopi. (Sumber foto: Pexels.com)

Minum kopi sering dipandang sebagai sifat yang buruk dan bahkan beberapa orang menyarankan untuk mengurangi meminum secangkir kopi setiap harinya.

Tetapi Naficy mengatakan bahwa ada beberapa manfaat besar yang diperoleh dengan minum secangkir kopi setiap harinya, terutama jika meminum kopi dalam jumlah sedang.

“Di satu sisi, kopi memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan karena kopi merupakan minuman yang mengandung kafein yang dapat menganggu tidur dan meningkatkan tekanan darah. Namun, kopi juga memiliki manfaat jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, seperti meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan energi, dan memperbaiki suasana hati,” jelasnya.

4 dari 5 halaman

4. Mengonsumsi Makanan Tinggi Lemak Sehat

Sumber: Unsplash

Makanan tinggi lemak dianggap tidak sehat sehingga dapat diganti dengan makanan yang mengandung lemak sehat. Ada beragam jenis makanan yang mengandung lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang merupakan bagian penting jika ingin melakukan diet yang seimbang.

“Anda membutuhkan lemak sehat yang banyak. Kelebihan gula dan karbohidrat akan menyebabkan kelebihan berat badan, diabetes, dan faktor risiko kardiovaskular sehingga perlu untuk mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat,” kata dokter pengobatan fisik dan rehabilitasi, Shana Johnson, MD, dilansir dari Best Life (23/2/2023).

5 dari 5 halaman

5. Mengonsumsi Dark Chocolate

Ilustrasi Dark Chocolate. Foto: Pexels Pixabay.

Sejak lama, manfaat dari mengonsumsi cokelat dijelaskan oleh banyak pakar kesehatan.

“Mengonsumsi dark chocolate yang terbuat dari 70% cacao baik untuk kesehatan karena mengandung antioksidan alami yang disebut flavonoid, yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi peradangan,” kata Gabriela Rodríguez Ruiz, MD, PhD, FACS, seorang ahli bedah bariatrik bersertifikat di VIDA Wellness and Beauty. 

“Selain itu, dark chocolate kaya akan mineral seperti magnesium, besi, tembaga, seng, dan potasium yang semuanya penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Dark chocolate juga mengandung stimulan seperti kafein dan teobromin, yang dapat membantu meningkatkan suasana hati dan kinerja mental,” jelasnya.

Para ahli mengatakan bahwa dark chocolate dapat dinikmati dengan memiliki jenis yang tepat.

“Selalu ingat untuk memeriksa label nutrisi untuk memastikan Anda mendapatkan produk dengan kualitas baik yang mengandung sedikit gula dan bahan tidak sehat. Menikmati satu atau dua dark chocolate dapat membantu untuk menjaga kesehatan tubuh dengan tetap mendapatkan rasa yang manis,” jelas Rodríguez Ruiz. dilansir dari Best Life, Kamis (23/2/2023).

Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran (Liputan6.com/M. Iqbal)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya