Kenaikan Suku Bunga Acuan Melambat, Harga Saham GOTO Ijo Royo-Royo

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat kenaikan selama sepekan pada awal Februari 2023 sebesar 5,98 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Feb 2023, 11:35 WIB
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi buruan investor asing pada 30 Januari-3 Februari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau melanjutkan penguatan dalam beberapa hari terakhir. Pada perdagangan Jumat 3 Februari 2023, saham GOTO ditutup stagnan di posisi 124. Namun dalam sepekan, harga saham GOTO telah naik 5,98 persen.

Sejak awal tahun ini, atau secara year to date (ytd) saham GOTO telah bangkit dengan kenaikan 36,26 persen, setelah sempat merosot pada akhir tahun lalu. Saham GOTO juga terpantau diborong investor asing dalam perdagangan beberapa waktu terakhir. Pada perdagangan Kamis, 2 Februari 2023, asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham GOTO senilai Rp 217,85 miliar.

Saat itu, harga saham GOTO menempati urutan teratas untuk top frequency, top volume, dan top value dengan penguatan 9,73 persen.

"Memang kalau melihat satu  bulan terakhir berdasarkan kode broker memang mayoritas buyer GOTO dari broker asing. Untuk faktor pendorong tentu selain potensi kinerja yang lebih baik, juga seiring meningkatnya daya beli masyarakat untuk berbelanja,” ujar Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei dalam pemberitaan Liputan6.com, ditulis, Sabtu (4/2/2023).

Selain itu, sentimen positif lainnya yakni berkenaan dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral yang melambat. Kondisi tersebut secara umum menguntungkan bagi sektor teknologi. Sebelumnya, Jono memang sempat mewanti-wanti investor agar tak terlalu agresif terhadap emiten sektor teknologi. Hal itu mempertimbangkan fundamental perusahaan dan arah kebijakan suku bunga.

Namun,seiring perkembangannya, saham teknologi seperti GoTo Gojek Tokopedia bisa dicermati untuk jangka pendek sehubungan dengan tren suku bunga melambat. “Untuk GOTO saat ini dapat dimanfaatkan momentum untuk trading dengan Buy On Weakness di area 117-120 karena saat ini sudah di area resistance,” imbuh Jono.

2 dari 4 halaman

Menakar Prospek Saham GOTO di Tengah Kenaikan Suku Bunga

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Sebelumnya, perusahaan teknologi dibayangi sentimen suku bunga. Sementara itu, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 0,25 persen menjadi 5,75 persen pada 19 Januari. Kenaikan suku bunga acuan juga ikuti bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang dongkrak suku bunga.

Lalu bagaimana dampaknya terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)?

Menurut analis, saham GOTO bakal terdampak oleh kenaikan suku bunga acuan BI atau atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 0,25 basis poin (bps), dari sebelumnya 5,50 persen menjadi 5,75 persen.

"Untuk saham teknologi seperti GOTO pada tahun ini investor akan memperhatikan bagaimana mencapai profitabilitas. metriks-metriks seperti nilai transaksi e-commerce, market share, revenue, EBITDA margin, juga potensi ekspansi baik organik maupun anorganik akan menjadi hal yang diperhatikan," kata Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (29/1/2023).

Jono mengatakan, sebaiknya investor tidak terlalu agresif di saham teknologi mengingat sentimen global yang juga kurang baik di sektor teknologi terutama karena kenaikan suku bunga dan kinerja emiten teknologi di berbagai negara yang sedang mengalami koreksi.

Bagi investor, Jono merekomendasikan untuk trading saham GOTO dengan support Rp 100 per saham dan resistance Rp 123 per saham.

"Untuk GOTO sementara dapat dimanfaatkan untuk trading mengingat harga sahamnya sejak awal tahun mengalami rebound dengan volume cukup besar. Support terdekat Rp 110 dan resistance Rp 123," ujar Jono.

 

3 dari 4 halaman

Langkah Perbaikan Laba

Sinergitas Gojek dan Tokopedia disebut-sebut mampu mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga mampu memperluas jaringan pasarnya. (Dok: GoTo)

Sementara itu, Analis CGS-CIMB Sekuritas Ryan Winipta Baruna Arkasatyo menjelaskan, pihaknya melihat fundamental GOTO akan mendukung pendapatan GoTo Gojek Tokopedia dalam 12 bulan ke depan.

Hal itu dikarenakan baik Grab US dan SE (kompetitor utama GoTo untuk layanan on-demand dan e-commerce) berencana untuk mengakselerasi target mereka untuk mencapai profitabilitas, di mana ini dapat mendorong ke lanskap kompetisi yang lebih sehat, yang tercermin pada promotional spending yang lebih rendah dan monetisasi yang lebih baik, yang tidak dilihat pada 2017-2021, serta GOTO mampu meningkatkan merchant comission rate-nya dalam beberapa kali selama enam bulan terakhir.

"Divestasi non-core asset di AMRT IJ (Not Rated) dan perampingan karyawan (headcount layoff) sebesar 12 persen yang dilakukan pada 22 November sebagai bagian dari inisiatif optimalisasi biaya, juga dapat mendukung perbaikan di laba (adjusted EBITDA)," kata Ryan.

4 dari 4 halaman

Pesan Boy Thohir kepada Direksi GOTO, Apa Itu?

Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Sebelumnya, Komisaris Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Garibaldi Thohir menyampaikan pesan agar GOTO bisa memperbaiki laba bersih (bottom line).

Menurut pria yang akrab disapa Boy Thohir, saat ini GOTO harus fokus dalam memperbaiki laba bersih dibandingkan mengejar pertumbuhan dan pangsa pasar (market share).

"GOTO harus fokus ke bottom line, saya sudah bilang ke temen-temen direksi," kata Boy Thohir di sela acara Saratoga Investment Summit 2023, di Hotel Fairmount, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Dia juga menjelaskan, bisnis harus dijalankan secara efisien dan harus memberikan keuntungan. Dengan demikian, perusahaan teknologi harus kembali ke dasar (back to basic) dengan memiliki fundamental yang baik.

"Sekarang kalau tech company bottom line nya dulu, kalau dulu growth, sekarang eranya back to basic, fundamentalnya harus bagus," kata Boy Thohir.

Boy menjelaskan, jika memiliki fundamental yang bagus, perusahaan teknologi pun dapat melakukan ekspansi dengan arus kas (cashflow) sendiri, tanpa perlu bergantung kepada investor.

"Kalau fundamentalnya bagus kita tidak bergantung pada investor, bisa dari cash flow sendiri sehingga company-nya sehat," ujar dia.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya