WhatsApp Versi Beta Terbaru Sudah Tersedia Untuk MacOS

WhatsApp merilis aplikasi versi beta terbaru untuk macOS yang bisa diunggah oleh publik di situs web resminya, menurut WABetaInfo.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Feb 2023, 16:25 WIB
Ilustrasi WhatsApp. Kredit: Webster2703 via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp merilis aplikasi versi beta terbaru untuk macOS yang bisa diunggah oleh publik di situs web resminya, menurut WABetaInfo.

Sebelumnya, versi beta hanya tersedia bagi mereka yang menjadi bagian dari private beta on TestFlight, dikutip dari laman Indianexpress.com, Rabu (1/2/2023).

Sekarang, beta terbaru sudah tersedia untuk publik yang lebih luas. WABetainfo juga membagikan tautan ke file resmi.

Untuk meningkatkan kualitas, WhatsApp juga akan menambah kemampuan baru pada tools drawingnya.

Dikutip dari Kanal Tekno Liputan6.com, dalam versi beta 2.22.9.7 untuk Android tahun lalu, aplikasi ini mendapat tambahan tool termasuk di antaranya pensil baru untuk menggambar.

Kini WABetaInfo mengungkapkan bahwa versi berikutnya akan menawarkan desain ulang editor teks yang baru dalam tools drawing-nya. Ada tiga fitur baru yang direncanakan WhatsApp untuk ditambahkan ke aplikasi.

Pertama adalah kemudahan pengguna mengubah font hanya dengan mengklik alternatif yang tersedia di atas keyboard. Perlu diingat, meskipun hal ini sudah dilakukan, antarmuka baru akan membuatnya lebih cepat dan efisien.

Kedua, kemampuan pengguna untuk mengubah orientasi teks. Hal ini akan memberikan pengguna fleksibilitas yang lebih besar tentang bagaimana teks yang dibuat diformat dalam foto, video dan GIF dengan memungkinkan pengguna memilih untuk menempatkan teks di kiri, tengah, atau kanan.

2 dari 4 halaman

Warna Background Teks Bisa Disesuaikan

Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan. Adem AY/Unsplash

Ketiga adalah latar belakang teks yang juga bisa berubah, hal ini memungkinkan pengguna untuk memilih warna berbeda, guna menarik perhatian pembaca ke bagian tertentu.

Sekadar informasi, fungsi ini masih dikembangkan dan belum dikembangkan untuk penguji beta. Selain itu, belum ada perkiraan waktu untuk kehadiran fitur ini dalam versi stabil.

Namun, dengan dimulainya fase pengujian, jika tidak ada masalah signifikan, fitur baru WhatsApp dalam tools drawing ini akan segera tersedia bagi masyarakat umum.

3 dari 4 halaman

Waspada Penipuan di WhatsApp

Ilustrasi menggunakan WhatsApp di iPhone. Credits: pexels.com by Anton

Terlepas dari itu, penipuan di dunia maya kian marak, salah satunya adalah adanya pihak yang menawarkan uang melalui aplikasi WhatsApp. Sayangnya saat pengguna sadar bahwa aksi tersebut adalah penipuan semata, bisa jadi uang di rekening mereka sudah terkuras.

Seperti baru-baru ini, aksi penipuan menjerat pengguna WhatsApp di Brasil dan India, yang menjanjikan uang dengan hanya memberi like pada video di YouTube.

Mengutip Gizchina, Kamis (26/1/2023), penipu mulanya menghubungi calon korban via WhatsApp, mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan marketing global. Para penipu meyakinkan calon korbannya bisa mendapatkan uang sekitar USD 0,50 dengan hanya memberi like satu video YouTube.

Jumlah itu memang tidak banyak, tapi para penipu menjanjikan korban bisa dapat hingga USD 60 per hari jika mereka memberi 5.000 likes.

Dengan hitungan kasar, jika korban memberi like 5.000 video YouTube per hari untuk tujuh hari berturut-turut, mereka bisa mendapatkan USD 420. Terdengar menggiurkan bukan?

4 dari 4 halaman

Pencurian Data Pribadi

Ilustrasi tampilan WhatsApp. (Sumber foto: Pexels.com)

Masalahnya, semua itu adalah penipuan semata yang bertujuan untuk mendapatkan data-data pribadi dan uang dari si korban.

Rupanya, ketika si penipu mendekati pengguna WhatsApp, mereka akan mulai meminta informasi pribadi yang katanya dipakai untuk memproses pembayaran. Setelah mengumpulkan data-data, si penipu akan mengatakan ada masalah teknis.

Kadang-kadang, penipu juga sengaja mentransfer sejumlah kecil uang untuk membuat aksinya terlihat menjanjikan.

Setelah korban percaya, para penipu ini mempersyaratkan korban untuk memasang aplikasi untuk transfer uang. Masalahnya, aplikasi-aplikasi tersebut mengandung trojan atau malware. Para penipu akan meminta pengguna untuk transfer USD 1 untuk verifikasi.

Selanjutnya, si penipu pun berhasil mendapatkan data korban. Tentunya dengan beberapa langkah sederhana, korban sendirilah yang memberikan penipu akses ke detail rekening bank, kartu kredit, email, dan lain-lain.

Saat para penipu ini mendapat akses ke seluruh data pribadi korban, tidak banyak hal yang bisa dilakukan korban untuk mencegah pengambilalihan uang dari rekening.

Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya