Khofifah Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Jatim Sepekan ke Depan

Aktifnya La Nina, Gelombang Rossby, dan Gelombang Kelvin berpotensi menimbulkan dampak cuaca ekstrem di wilayah Jatim yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2023, 08:00 WIB
Pengendara sepeda motor menggunakan jas hujan saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah apabila Jakarta mengalami cuaca ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Surabaya - Wilayah Jawa Timur (Jatim) diprediksi berpotensi terjadi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan. Untuk itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan.

Potensi bencana hidrometeorologi selama sepekan ke depan disampaikan Gubernur Khofifah mengacu pada peringatan dini yang telah diumumkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Juanda memprediksi potensi peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jatim dalam kurun waktu 27 Januari - 2 Februari 2023," katanya di Surabaya, dilansir dari Antara, Minggu (28/1/2023).

Berdasarkan analisis iklim yang dilakukan oleh BMKG diketahui adanya pola tekanan rendah di Australia bagian Barat yang mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jatim sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif.

Selain itu, aktifnya La Nina, Gelombang Rossby, dan Gelombang Kelvin berpotensi menimbulkan dampak cuaca ekstrem di wilayah Jatim yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es, maupun tanah longsor di wilayah dataran tinggi.

"Berdasarkan peringatan dini dari BMKG tersebut, kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada. Pemerintah Kabupaten/ Kota juga diimbau untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan," ujar Gubernur Khofifah.

BMKG memprediksi beberapa wilayah di Jatim mengalami cuaca ekstrem antara lain Surabaya, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kota Malang, Kabupaten Malang dan Batu.

Selain itu Kabupaten Gresik, Lamongan, Tuban, Jombang, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Trenggalek dan Tulungagung, Lumajang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo, Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Sidoarjo, Bojonegoro, Ponorogo, dan Pacitan.

"Masyarakat dimohon untuk selalu berhati-hati dan selalu memantau informasi terkini terkait perkiraan cuaca melalui website maupun media sosial BMKG Juanda agar bisa mempersiapkan diri dengan baik sebelum beraktivitas sehari-hari," tutur Khofifah.

 

2 dari 2 halaman

Langkah-langkah Antisipasi

Menurutnya Pemprov Jatim telah menugaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk selalu siap siaga, serta telah memetakan titik-titik rawan banjir dan longsor.

"Pemprov Jatim juga telah melakukan langkah-langkah antisipasi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi," katanya.

Dia melanjutkan, salah satunya dengan membentuk Posko Bencana Alam Jatim yang terdiri dari berbagai unsur teknis terkait.

"Mari bersama-sama kita waspada dan siaga agar bisa melewati kondisi ini dengan baik," ucap Mantan Menteri Sosial itu," pungkasnya.

Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya