Bayi Upik Diduga Mati Suri

RS Bersalin Kartini menduga ada fenomena mati suri di kasus ini.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Feb 2013, 20:44 WIB
RS Bersalin Kartini membantah ada kesalahan diagnosa dalam menentukan kematian Upik, bayi prematur anak dari Lazuari (32) dan Maryani (27). RS Kartini menduga ada fenomena mati suri di kasus ini.

Menurut Direktur Utama RS Bersalin Kartini, Elmira Sukmawati, fenomena mati suri memang terkadang terjadi. "Hasil pemeriksaan, sudah tidak ada denyut jantung lagi," kata Elmira dalam keterangan pers di RS Bersalin Kartini, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2013).

Elmira menjelaskan, Maryani datang ke rumah sakit pada Rabu (20/2/2013) sekitar pukul 14.15 WIB dengan keluhan keputihan. Maryani tidak mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. "Saat diperiksa, ternyata hamil dengan usia kandungan 24 minggu," kata Elmira.

Sekitar 10 menit kemudian, ternyata Maryani mengalami pecah ketuban dan melahirkan. Lahir janin perempuan dengan usia kandungan 24 minggu. Kondisi bayi sudah tidak baik. Rumah sakit pun berupaya melakukan resusitasi untuk menyadarkan bayi yang diberi nama Upik itu.

Akhirnya, rumah sakit menyatakan Upik meninggal dunia. Setelah dibawa ke rumah dan siap untuk dikafani, bayi Upik diketahui bernafas lagi saat sedang dimandikan. Keluarga pun mencoba memberi bantuan oksigen dan membawa ke rumah sakit. Tapi sayang nyawa Upik tidak tertolong. (Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya