Banjir Terjang Kemang Utara 9, Lalin Macet Parah

Banjir mulai menggenangi kawasan Kemang Utara 9 sejak pukul 16.30 WIB. Awalnya ketinggian air mencapai 70 centimeter. Namun, sampai saat ini berangsur-angsur surut.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 04 Jan 2023, 19:51 WIB
Banjir menerjang Pasar Warung Buncit, Jalan Kemang Utara 9, Mampang Prapatan, Jaksel pada Rabu (4/1/2023). Penyebab diduga akibat hujan deras disertai kenaikan Kali Mampang. (Foto:Liputan6/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir menerjang Pasar Warung Buncit, Jalan Kemang Utara 9, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/1/2023). Penyebab diduga akibat hujan deras disertai kenaikan debit air Kali Mampang.

"Itu karena debit air Kali Mampang tinggi," kata Lurah Bangka, Firdaus saat dihubungi, Rabu. 

Firdaus menyebut, kawasan Kemang Utara 9 mulai tergenang sejak pukul 16.30 WIB. Awalnya ketinggian air mencapai 70 centimeter. Namun, sampai saat ini berangsur-angsur surut. 

"Sekarang tergenang setinggi 30 cm sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat," ucap dia.

Firdaus menerangkan banjir berimbas pada situasi arus lalu lintas sehingga sempat dilakukan penutupan. Ada pun rute penutupan dari pertigaan Kemang Utara 9 mengarah Pasar Buncit maupun dari Jalan Warung Buncit.

"Memang daerah ini kerap terjadi ketika kemudian debit Kali Mampang tinggi. Kerap terjadi genangan berkisar antara 20 cm, 70 cm ketika tidak bisa dilewati kendaraan maka kami melakukan penutupan jalan," ujar Firdaus. 

Firdaus mengatakan, ruas jalan Kemang Utara sudah bisa dilalui. Namun, terjadi kemacetan di jalan Kemang Utara.

"Sejauh ini jalan kemang utara menjadi macet," ujar dia.

Terkait hal ini, Firdaus menilai Pemerintah Provinsi dinilai perlu melakukan intervensi demi mencegah banjir di kawasan tersebit.

"Ditingkat Pemrov langkah-langkah yang bisa diterapkan misalnya membuat embung atau normalisasi Kali Mampang atau semacamnya," jelas dia.

2 dari 3 halaman

Potensi Banjir Rob Jakarta, Heru Budi Minta Masyarakat Perhatikan Imbauan BMKG

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bertemu Jajaran BNPB di Studio BNPB, Jalan Pramuka, Matraman Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022).(Liputan6.com/Winda Nelfira)

Sementara itu, Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta agar masyarakat selalu memantau perkembangan kondisi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Pasalnya, DKI Jakarta berpotensi dilanda banjir Rob di kawasan pesisir hingga 10 Januari 2023 mendatang.

"BMKG sudah memperingatkan daerah-daerah yang di pesisir pantai, ada lokasi-lokasi. Nanti dibaca lokasi-lokasi mana antara 3-10, tentunya Pemda saya imbau juga dengan masyarakat selalu membaca imbauan BMKG," kata Heru di Pool DBM Alkal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2022).

Heru mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan pompa di beberapa titik genangan banjir untuk menghadapi potensi banjir Rob.

"Terkait kesiapannya tentu kami sudah siapkan beberapa pompa yang sudah standby," kata Heru.

Sementara itu, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta Afan Adriansyah menjelaskan bahwa pada prinsipnya penanganan banjir Rob sama dengan penanganan banjir lokal yang terjadi di Ibu Kota. Afan menyebut tim pengendalian banjir di lapangan sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat.

"Jadi tadi terkait penanganan Rob, ini sama dengan penanganan banjir dari hulu maupun dan lokal, jadi petugas kita dari BPBD ini sudah menginfokan juga ke rekan-rekan wilayah, dan dari rekan-rekan wilayah itu juga sudah menginfokan ke masyarakat yang terdampak untuk bersiap-siap. semua sudah lengkap semua," jelas dia.

3 dari 3 halaman

Fenomena Bulan Purnama

Nelayan melintasi banjir rob saat cuaca ekstrem di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (28/12/2022). Banjir ROB, hujan deras dan cuaca buruk melanda kawasan Pelabuhan Muara Baru saat siang menjelang sore hari. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Fenomena bulan purnama (full moon) pada 6 Januari 2023 dijelaskan berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Selain itu, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, di antaranya pesisir utara DKI Jakarta.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," kata BPBD DKI Jakarta.

Oleh sebab itu, masyarakat di wilayah pesisir utara Jakarta diminta untuk memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut pada lamanbpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.

Infografis Deretan Wilayah Pesisir Berpotensi Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya