Riset: 42 Persen Remaja RI Sebut Isu Korupsi Jadi Perhatian Utama

Dalam studi yang dilakukan Barna Group, 42 persen remaja Indonesia merasa korupsi merupakan isu publik yang menjadi perhatian terbesar mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2022, 20:15 WIB
Ilustrasi Korupsi (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Barna Group, sebuah lembaga riset dan sumber daya asal Amerika Serikat yang berfokus pada lintas iman dan budaya, melakukan riset bertajuk "Generasi Terbuka".

Dalam studinya, Barna Group bekerjasama dengan Alpha, Biblica, dan World Vision, dengan dukungan tambahan dari Christian Vision, Bible Study Fellowship, Christ in Youth, dan Association of Christian Schools International.

Studi ini mencakup tanggapan dari hampir 25.000 remaja usia 13-17 tahun di 26 negara, termasuk 1.000 remaja di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk memahami identitas, nilai, dan pandangan remaja di seluruh dunia.

Dalam studi yang dilakukan Barna Group ini, ditemukan bahwa 42 persen anak-anak remaja di Indonesia merasa korupsi merupakan isu publik yang menjadi perhatian terbesar mereka, diikuti oleh pengangguran sebanyak 39 persen, pelecehan seksual sebanyak 38 persen dan kemiskinan ekstrem sebanyak 35 persen.

Korupsi sendiri merupakan merupakan masalah serius yang di hadapi bangsa Indonesia dengan jumlah kerugian yang sudah tidak terhitung banyaknya.

Oleh karena itu, remaja Indonesia merasa tertarik untuk memberikan dampak dan membuat perubahan terkait isu-isu yang mereka khawatirkan tersebut. Sebanyak 53 persen remaja mengungkapkan bahwa mereka “sangat” termotivasi untuk mengatasi ketidakadilan.

Yang tidak kalah menarik adalah bahwa remaja Indonesia meyakini bahwa mereka bisa menjadi bagian dari kepedulian serta mampu mengubah keadaan jika dilibatkan dalam pemecahan masalah-masalah publik tersebut di masa yang akan datang.

Seiring dengan semangat mereka untuk membuat perbedaan, remaja Indonesia juga memiliki harapan besar dalam kapasitas kolektif generasi mereka. Sebanyak 57 persen remaja Indonesia pada umumnya sangat setuju bahwa generasi mereka memiliki kemampuan untuk membuat dampak positif dan berarti bagi dunia.

2 dari 3 halaman

Pentingnya Peran Semua Pihak

Ilustrasi Faktor Hukum Credit: pexels.com/Karolina

Faith and Development Manager Wahana Visi Indonesia (WVI), Anil Dawan menjelaskan bahwa keprihatinan remaja akan isu-isu tersebut bisa menjadi pintu masuk yang efektif untuk kampanye pencegahan kekerasan terhadap anak di kalangan remaja melalui model peer support system.

“Oleh karenanya, isu-isu ini jangan hanya menjadi bagian keprihatinan yang menuju pada pesimisme terhadap keadaan dunia yang buruk. Akan tetapi, dapat menjadi dorongan untuk melahirkan cita-cita yang lebih bermakna bagi hidupnya melalui pemilihan studi yang akan digelutinya, atau pun pekerjaan di masa depan,” kata Anil dalam keterangan resmi yang 

Anil menambahkan, perlu adanya peran dari semua pihak mulai dari keluarga, lingkungan masyarakat, pemimpin rohani untuk remaja hingga pemerintah untuk dapat mendukung cita-cita mereka untuk membuat perubahan.

Berdasarkan hasil survei “Generasi Terbuka” yang dikembangkan dan dilakukan oleh Barna Group pada tahun 2021 dan diluncurkan secara global pada Oktober 2022 ini, mayoritas remaja memiliki harapan yang tinggi terhadap masyarakat, lembaga agama dan pemimpin pemerintah.

Para remaja berpendapat bahwa pihak-pihak tersebut harus memainkan peran utama dalam mengatasi ketidakadilan.

3 dari 3 halaman

Lakukan 3D

Ilustrasi Belajar Secara Online Credit: pexels.com/pixabay

Sebanyak 87 persen dari remaja yang termotivasi untuk menegakkan keadilan di Indonesia, menempatkan Pemerintah, Sekolah serta Lembaga Pendidikan sebagai pihak yang harus memainkan peran utama. Hal ini relevan dengan tahapan kehidupan remaja, sebab bagi mereka sekolah merupakan pusat rutinitas dan perkembangan dirinya.

“Keluarga, Sekolah dan Lembaga Agama, Lembaga Pendidikan serta semua pihak perlu memahami ciri khas remaja masa kini yang terbuka, inklusif dengan kepedulian terhadap spiritualitas dan masalah keadilan di sekitarnya dengan 3D: Doakan Remaja, Dukung Remaja, dan Dampingi Remaja dalam tumbuh kembang mereka menemukan identitas dan keterlibatan mereka menjadi bagian dari solusi lingkungannya, dimanapun mereka berada,” tutup Anil.

Menindaklanjuti hasil laporan “Generasi Terbuka”, Wahana Visi Indonesia akan mengadakan diskusi bersama sejumlah lembaga dan organisasi sosial peduli remaja di Indonesia pada tanggal 22 November 2022 di Kota Medan, Sumatra Utara.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya