Bandara Halim Perdanakusuma Kembali Dibuka untuk Penerbangan Internasional

Penerbangan internasional yang diperbolehkan di Bandara Halim Perdanakusuma adalah untuk medical evacuation, VIP Flight, dan penerbangan pribadi untuk kebutuhan bisnis dan investasi.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 25 Okt 2022, 07:00 WIB
Penumpang saat akan memasuki area keberangkatan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Bandara Halim Perdanakusuma telah selesai direvitalisasi dan kembali melayani penerbangan komersil mulai 1 September 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur kembali dibuka untuk penerbangan dari luar negeri. Penerbangan dari dan ke luar negeri yang dilayani Bandara Halim Perdanakusuma ini adalah untuk kepentingan penerbangan tidak berjadwal dan bukan niaga luar negeri.

Hal ini tertuang dalam Addendum SE No.25 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi COVID-19 pada Senin, 24 Oktober 2022.

"Setelah melakukan perbaikan dan renovasi untuk memaksimalkan pelayanan bandara internasional, Bandara Halim Perdanakusuma siap menerima kembali penerbangan angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga luar negeri,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).

Sebelumnya, menurut SE No. 25 Tahun 2022, hanya terdapat 15 pintu masuk internasional yakni Bandara Soekarno Hatta, Bandara Juanda, Bandara Ngurah Rai, Bandara Hang Nadim, Bandara Sam Ratulangi, Bandara Zainuddin Abdul Madjid, dan Bandara Kualanamu,

Selain itu juga Bandara Sultan Hasanuddin, Bandara Yogyakarta, Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Minangkabau, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Kertajati, dan Bandara Sentani.

Meskipun begitu, pemerintah menegaskan bahwa penerbangan internasional yang beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma hanya bagi peraturan penerbangan tidak berjadwal dan bukan niaga luar negeri.

Penerbangan yang dimaksud adalah untuk medical evacuation, VIP Flight, dan penerbangan pribadi untuk kebutuhan bisnis dan investasi.

“Hal ini dilakukan demi pemulihan ekonomi nasional yang maksimal khususnya kepada angkutan udara yang tidak berjadwal dan bukan niaga” ujar Wiku.

2 dari 3 halaman

Jokowi Resmikan Terminal VVIP Bandara Halim Perdanakusuma

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmikan proyek revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu, 5 Oktober 2022 (Foto: Wijaya Karya/WIKA)

Sebelumnya, Bandara Halim Perdanakusuma selesai direvitalisasi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan terminal VVIP bandara tersebut. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti sekaligus tinjauan singkat di terminal baru ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, desain terminal VVIP Bandara Halim Perdanakusuma mengusung kearifan lokal dengan sentuhan modern. Terminal baru VVIP ini akan menambah kepercayaan diri Indonesia sebagai tuan rumah ketika menyambut tamu-tamu penting negara dalam Presidensi Indonesia pada KTT G20.

“Bangunan ini tidak besar tetapi tetap cantik dan nyaman untuk ruang tunggu tamu-tamu penting negara. Kami dibantu rekan-rekan arsitek untuk mendesain dengan nuansa tradisional. Ruangan-ruangan di dalam terminal diberi nama Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Ini menunjukkan Pandawa Lima adalah suatu representasi budaya Indonesia,” tutur Menhub dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).

 

3 dari 3 halaman

3 Masalah Selesai

Petugas kebersihan mengepel area Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Perjanjian AP II dan ATS memastikan kesiapan Bandara Halim Perdanakusuma untuk kembali melayani penerbangan komersial mulai 1 September 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, Bandara Halim adalah objek vital yang sebelumnya kurang terawat dan perlu dilakukan revitalisasi. Sedikitnya ada tiga permasalahan yang dikantonginya.

“Kami memetakan ada tiga permasalahan yaitu: runway yang sudah terkelupas karena umur, tata air (drainase) yang kurang baik, dan kondisi gedung terminal VVIP yang kurang representatif untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Menhub Budi menyampaikan terima kasih kepada Presiden yang telah memberikan arahan dan seluruh seluruh pihak yang mendukung kelancaran revitalisasi bandara. Diantaranya Panglima TNI, Mensesneg, Menkeu, Menteri PUPR, kontraktor pelaksana pekerjaan, AP II, Airnav Indonesia, dan unsur terkait lainnya.

“Meskipun waktu pengerjaannya pendek hanya kurang lebih 6 bulan, tetapi berkat kolaborasi semua pihak, revitalisasi ini bisa kita laksanakan dengan baik,” ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya