Temuan Komnas HAM soal Tragedi Kanjuruhan: Banyak Korban Mata Merah hingga Wajah Biru

Komnas HAM turun langsung melakukan investigasi dalam tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur yang menewaskan ratusan suporter pada Sabtu malam 1 Oktober 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2022, 20:15 WIB
Dua komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Beka Ulung Hapsara (kanan) dan Choirul Anam (kiri) memberikan keterangan usai meninjau tempat kejadian perkara (TKP) kasus penembakan Brigadir Yosua Nofriansyah Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (15/8/2022). Kedatangan dua komisioner Komnas HAM tersebut untuk mencocokkan data-data yang sudah dikumpulkan dengan kondisi di TKP. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun langsung melakukan investigasi tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Dalam tragedi pada Sabtu malam 1 Oktober 2022 itu, 131 orang dilaporkan meninggal dunia.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam pun menyampaikan hasil temuan mereka soal tragedi Kanjuruhan bahwa kondisi jenazah secara fisik ada yang sangat memprihatinkan dan ini menunjukkan potensi penyebab kematian.

"Pertama adalah kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata," ujar Anam dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).

"Jadi muka biru, terus ada yang matanya merah, keluar juga busa. Jadi teman-teman khususnya keluarga, Aremania, maupun relawan yang menangani jenazah memberikan informasi terkait hal tersebut," tambah Anam.

Dia menjelaskan, kondisi wajah biru dan mata merah juga dibarengi dengan temuan adanya kondisi luka fisik seperti kaki patah, rahang patah, memar, dan lain sebagainya.

"Ada beberapa yang sangat memprihatinkan karena kena gas air mata adalah kondisi mata. Matanya sangat merah," ucap dia.

Bahkan, lanjut Anam, akibat gas air mata banyak juga dari korban yang selamat mengalami sakit mata selepas ditemui pihaknya pada lusa setelah insiden Kanjuruhan.

"Bahkan kami bertemu dengan salah satu korban yang, itu peristiwanya hari Sabtu, Senin bertemu kami, Senin baru bisa melihat. Matanya sakit kalau dibuka. Dadanya juga perih, sesak napas, tenggorokannya perih. Itu beberapa contoh informasi yang kami dapat," jelas Anam.

 

2 dari 3 halaman

Total Korban Meninggal 131 Jiwa

Polisi dan tentara berdiri di tengah asap gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Sebelumnya, Polri telah memperbaharui data jumlah korban meninggal dunia pada tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Saat ini korban meninggal dunia menjadi 131 jiwa.

"Ya setelah semalam dilakukan coklit bersama Kadinkes, tim DVI dan direktur RS jumlah korban meninggal dunia 131 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Rabu (5/10/2022).

Dedi menjelaskan bahwa penambahan korban meninggal ini disebabkan adanya korban yang tidak terdata oleh pihak rumah sakit.

"Penambahan data yang meninggal di non faskes. Karena tim mendatanya korban yg di bawa ke RS," imbuhnya.

Walau belum dirinci kembali untuk data korban lain seperti korban luka ringan maupun korban luka berat. Namun telah ada data sebelumnya. Kepolisian telah mencatat sebanyak 455 jiwa dengan rincian 125 tewas, 21 luka berat, dan 304 luka ringan.

 

3 dari 3 halaman

Jokowi Jenguk Korban Tragedi Kanjuruhan

Jokowi saat menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di Malang. (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjenguk korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang dirawat di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang. Dalam kunjungan itu, Jokowi menegaskan pemerintah akan menanggung seluruh biaya perawatan korban serta mendorong pengusutan kasus sampai tuntas.

Presiden Jokowi tiba di RSSA Malang pada Rabu, (5/10/2022) sekitar pukul 13.00. Hampir selama 45 menit Jokowi menemui korban, memastikan mereka mendapat pelayanan dengan baik sekaligus memberikan santunan kepada para korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

"Saya ingin memastikan bahwa pasien yang dirawat di RSSA mendapatkan pelayanan paling baik dan tadi saya juga berbincang dengan satu sampai empat pasien untuk mengetahui kurang lebih situasi di malam pertandingan itu," kata Jokowi.

Ia mengatakan hadir bertemu para korban karena benar-benar ingin tahu akar penyebab tragedi tersebut. Agar ke depan bisa mendapat solusi terbaik. Pemerintah juga telah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) di bawah koordinasi Menko Polhukam.

"Tadi saya sudah pesan ke pasien agar tetap semangat dan segera sembuh agar bisa beraktivitas kembali," katanya.

Jokowi juga menyampaikan ke para korban bawah seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah pusat, provinsi dan kota/kabupaten. Dalam kesempatan itu, presiden langsung memberikan bantuan kepada para korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

"Santunan saya berikan ke kerabat korban agar meringankan beban korban," kata Jokowi.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber : Merdeka.com

Infografis Daftar 131 Nama Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya