Gas Air Mata Ditembakkan di Stadion Kanjuruhan, Banyak Aremania Pingsan dan Sulit Bernafas

Hingga Minggu dini hari (2/10) kurang lebih pukul 00.23 WIB, kondisi di luar stadion terlihat truk yang mengangkut suporter hilir mudik untuk mereka yang membutuhkan perawatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2022, 08:46 WIB
Terlihat jelas suasana mencekam di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema kontra Persebaya. (Iwan Setiawan/Bola.com)

Liputan6.com, Malang - Pertandingan Derby Jatim antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur berujung ricuh. Suporter Aremania masuk ke area lapangan setelah tim kesayangan mereka kalah oleh Tim Bajul Ijo. 

Pemain Persebaya pun langsung meninggalkan arena pertandingan menggunakan empat mobil Baracuda milik Polri. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.

Kerusuhan tersebut semakin membesar adanya sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut, dilansir dari Antara, Sabtu (1/10/2022).

Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut. Terlihat dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar. Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.

Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.

Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion. Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

2 dari 2 halaman

Butuh Perawatan

Para suporter banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion. Para suporter tersebut panik dan akhirnya berhamburan.

Hingga Minggu dini hari (2/10) kurang lebih pukul 00.23 WIB, kondisi di luar stadion terlihat truk yang mengangkut suporter hilir mudik untuk mereka yang membutuhkan perawatan.

Hingga saat ini pihak Polres Malang dan manajemen belum memberikan keterangan resmi terkait adanya jumlah korban yang meninggal dunia akibat tragedi tersebut.

El Clasico akan meramaikan sepak bola dunia akhir pekan ini (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya