Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Massa Paksa Masuk ke Balai Kota DKI

Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Timur melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/9/2022).

oleh Winda Nelfira diperbarui 14 Sep 2022, 18:10 WIB
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Timur melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/9/2022). (Dok. Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Timur melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Pantauan Liputan6.com, pada pukul 17.05 WIB massa mahasiswa mencoba menerobos masuk ke Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menggoyang-goyangkan pagar Balai Kota dan meminta petugas keamanan untuk membiarkan mereka masuk.

"Pemerintah DPRD DKI minimal berinisiatif menghapus regulasi anggaran untuk anggota Dewan," kata perwakilan mahasiswa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, Massa aksi PMII berjumlah lebih kurang 50 orang mahasiswa. Mereka berorasi dan membentangkan kain lebar bertuliskan tolak kenaikan BBM.

Massa PMII ini, meminta dipertemukan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, atau Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali.

Sebelumnya, massa PMII Jakarta Timur ini tiba di Balai Kota pada pukul 15.00 WIB. dan melakukan aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Jadi yang kami tuntut adalah kami berharap dan mendesak agar Pemprov DKI dan DPRD DKI untuk memberikan statement, untuk bersikap dan memberikan catatan kritis terhadap kenaikan BBM bersubsidi," kata Perwakilan PCPMII Farhan Nugraha.

2 dari 2 halaman

Tuntut Pemprov Agar Beri Subsidi Transjakarta

Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Timur melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/9/2022). (Dok. Liputan6.com/Winda Nelfira)

Massa aksi juga mendorong agar Pemprov DKI memberikan subsidi total terhadap transportasi umum, salah satunya adalah Transjakarta. Mereka menuntut Anggota Dewan untuk memberikan tarif Rp0 untuk bisa naik Transjakarta.

"Selain itu, idealnya mungkin 50 sampai 100 persen atau bahkan dengan APBD yg sekian triliun, APBD tertinggi di Indonesia, saya pikir bukan hal mustahil kalau Tj bisa nol rupiah," ujarnya.

Selain itu, massa PMII ini juga mendorong agar Pemprov DKI mampu menjamin stabilitas harga pangan dampak kenaikan BBM bersubsidi.

Infografis Ragam Tanggapan Gelombang Demo Tolak Kenaikan Harga BBM. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya