Kemenag Terjunkan Tim untuk Investigasi Pondok Modern Gontor dan Cabangnya

Pelaku perundungan di Ponpes Modern Darussalam Gontor Ponorogo, yang menyebabkan salah satu santri meninggal dunia, wajib dikenakan sanksi karena pelanggaran norma hukum di lembaga pendidikan

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2022, 20:30 WIB
Rusdi-Soimah bersama anak ke-3 berfoto bersama bingkai foto santri Ponpes Gontor 1, AM, yang meninggal dunia diduga jadi korban kekerasan oleh seniornya di Ponpes Gontor 1 Ponorogo Jatim (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Aparat dari Kementerian Agama (Kemenag) sedang menelusuri potensi perundungan yang dilakukan secara sistematis di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan pihaknya juga telah mengerahkan aparat dari Kemenag untuk menelusuri kemungkinan perundungan di berbagai cabang Pondok modern Gontor.

"Kita lihat aparatur Kementerian Agama di lapangan, di Pesantren Gontor seperti apa. Tentu bukan hanya di Gontor satu itu, tapi kan punya berbagai cabang. Ini untuk melihat apakah ini sistematis atau memang personal," kata Yaqut di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pelaku perundungan di Ponpes Modern Darussalam Gontor Ponorogo, yang menyebabkan salah satu santri meninggal dunia, wajib dikenakan sanksi karena pelanggaran norma hukum di lembaga pendidikan. Selain itu, lembaga pendidikan itu juga akan dikenakan sanksi jika terbukti perundungan dilakukan secara sistematis.

"Kalau memang sistematis, disengaja sehingga anak-anak bisa diperlakukan dengan bebas seperti itu, tentu kami akan berikan sanksi, di mana pun itu lembaga pendidikan selama di bawah Kementerian Agama," tegasnya, dikutip dari Antara, Selasa (13/9/2022).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Santri Meninggal Diduga Dianiaya

Pintu masuk Pesantren Darussalam Gontor 2 Ponorogo, Jawa Timur. (Istimewa)

Sebelumnya, Selasa (6/9), Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo mengakui adanya dugaan penganiayaan terhadap santri Albar Mahdi/AM (17) oleh sesama santri hingga mengakibatkan remaja asal Palembang itu meninggal dunia.

"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal," kata Juru Bicara Ponpes Darussalam Gontor Ustadz Noor Syahid di Ponorogo, Jawa Timur, Selasa.

Berdasarkan kabar yang beredar, AM meninggal dunia setelah dianiaya santri senior. Pihak Ponpes Gontor sejauh ini telah mengambil tindakan tegas terhadap para terduga pelaku, dengan mengeluarkan santri yang terlibat penganiayaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya