Layanan Imigrasi Sulitkan Investor dan Turis, Jokowi: Harus Diubah Total, Kalau Perlu Ganti Dirjen

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta adanya perubahan total dalam pelayanan imigrasi Indonesia. Pasalnya, Jokowi mendapat banyak keluhan terkait pelayanan visa dan KITAS dari investor dan turis.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Sep 2022, 12:32 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (22/9/2021). Jokowi menyebut potensi kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina, dan krisis politik Myanmar harus jadi fokus bersama. (UN Web TV via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta adanya perubahan total dalam pelayanan imigrasi Indonesia. Pasalnya, Jokowi mendapat banyak keluhan terkait pelayanan visa dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dari investor dan turis.

Bahkan, Jokowi meminta Dirjen Imigrasi diganti agar ada perubahan di pelayanan keimigrasian. Dia ingin pelayanan imigrasi yang masih mengontrol dan menyulitkan diubah menjadi memudahkan serta melayani.

"Auranya yang saya rasakan itu, imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan. Ini yang diubah total, harus. Yang seharusnya, auranya adalah memudahkan dan melayani. Harus berubah total," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang Kebijakan Visa on Arrival, dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (11/9/2022).

"Kalau perlu dirjennya ganti, bawahnya ganti semua, biar mengerti bahwa kita ingin berubah," sambungnya.

Dia menilai perubahan total di imigrasi harus diubah apabila ingin investasi dan turis berdatangan ke Indonesia. Jokowi menyinggung negara-negara lain memberikan kemudahan pemberian visa dan KITAS.

Jokowi menyampaikan imigrasi seharusnya juga melihat aspek lain dalam memberikan visa dan KITAS kepada investor maupun turis. Misalnya, jumlah investasi yang dibawa, lapangan pekerjaan yang akan dibuka, kontribusi terhadap ekonomi nasional hingga peningkatan ekspor.

"Kalau dia investor, investasinya berapa sih? Dia lihat, negara itu pasti lihat. Dia membuka lapangan kerja berapa ribu orang sih? Atau memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita berapa sih? Orientasinya mesti harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa sih?" tutur Jokowi.

 

2 dari 2 halaman

Ubah Cara Kerja Lama

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menikmati suasana hutan saat sunrise pada pagi hari setelah berkemah semalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (15/3/2022). (FOTO: Setpres/Agus Suparto)

Menurut dia, salah satu hal yang membuat Indonesia tak menarik di mata investor adalah karena imigrasi yang masih memakai cara kerja lama. Jokowi pun mengingatkan pentingnya investasi asing bagi masyarskat Indonesia.

"Kita harus mulai betul-betul, Pak Menteri, mengubah ini, Pak. Sudah, ganti itu kalau kira-kira memang enggak punya kemampuan untuk reform seperti itu, ganti semuanya dari dirjen sampai ke bawahnya ganti. Enggak akan berubah, kalau ndak, enggak akan berubah kita," ujar Jokowi.

Infografis Subsidi BBM Bengkak hingga Rp 502 Triliun, Jokowi Harus Bagaimana? (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya