Upaya Warga Suku Tengger Lestarikan Sumber Mata Air di Lereng Gunung Bromo

Pihaknya bersama forkopimda bersepakat menyelamatkan mata air, salah satunya di Desa Ngadas, sehingga pihak Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Sukapura melakukan pengawasan dan mengarahkan masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan dan merawat sumber air.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2022, 13:00 WIB
Suku Tengger berjalan ke puncak Gunung Bromo untuk melarung sesajen ke kawah saat upacara Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (26/6/2021). Suku Tengger mempersembahkan sesajen berupa beras, buah, ternak, dan barang lainnya untuk mencari berkah dari dewa. (Juni Kriswanto/AFP)

Liputan6.com, Probolinggo - Upaya melestarikan sumber mata air di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terus dilakukan. Bersama berbagai elemen masyarakat, warga Suku Tengger berusaha menjaga kelestarian sejumlah sumber air untuk mencukupi kebutuhan masyarakat setempat.

Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mengatakan, beberapa sumber mata air di Kecamatan Sukapura itu, berpotensi sebagai air bersih, bahkan mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat dan munculnya mata air yang berasal dari sumber mata air pegunungan itu dinyatakan aman serta layak konsumsi.

"Di Kecamatan Sukapura terdapat tujuh sumber mata air yang selayaknya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari yang berada di Desa Sapikerep, Ngadas, dan Desa Ngadisari, sehingga semua mata air wajib untuk dijaga kelestariannya," katanya di Probolinggo, dilansir dari Antara, Kamis (1/9/2022).

Sementara itu, Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Probolinggo juga melakukan penanaman bibit pohon dalam rangka Bakti Pramuka untuk pelestarian sumber air tersebut.

"Potensi sumber air bersih perlu dijaga dan dilestarikan, sehingga melalui gerakan pramuka itu bersama-sama menjaga dan memelihara lingkungan agar supaya sumber mata air menjadi baik dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tuturnya.

Pihaknya bersama forkopimda bersepakat menyelamatkan mata air, salah satunya di Desa Ngadas, sehingga pihak Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Sukapura melakukan pengawasan dan mengarahkan masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan dan merawat sumber air.

"Kami bahu-membahu dalam penyelamatan lingkungan dan pemanfaatan sumber mata air, agar nantinya mata air menjadi besar dengan cara melestarikan lingkungan dan melakukan penanaman pohon agar sepanjang tahun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Bangkitkan Kesadaran Warga

Kepala Desa Ngadas Kastaman mengatakan ada lima sumber air bersih di desa itu, yakni sumber air Gunung Ringgit, Jurang Mburi, Banyu Kendi, Gentong, dan Savana.

"Masyarakat Desa Ngadas dituntut untuk sadar dan wajib menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan alam agar supaya sumber mata air yang ada di Desa Ngadas tidak punah," ujarnya.

Ia mengatakan tiga di antara lima mata air sudah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan dua sumber lainnya akan dibuat sistem saluran.

Infografis Pilot Batik Air Pingsan Saat Bertugas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya