Golkar Ungkap Syarat Parpol Gabung KIB: Tak Minta Jatah Wapres

Lamhot menegaskan, KIB yang dibentuk oleh Partai Golkar, PPP, dan PAN bersepakat segala keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat.Termasuk mengusung capres dan cawapres yang akan diusung.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2022, 21:01 WIB
Partai Golar, PAN, dan PPP sepakat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk berkoalisi pada Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang merupakan koalisi gabungan Partai Golkar, PPP dan PAN terbuka terhadap partai politik lain untuk bergabung. Syaratnya, tidak meminta jatah Cawapres.

"Siapa pun yang bergabung, Demokrat atau PKS atau siapapun, dari awal kan telah kita sampaikan bahwa KIB ini terbuka buat partai politik manapun untung bergabung, sepanjang tidak ada syarat-syarat yang diminta secara khusus," kata Lamhot saat dikonfirmasi, Jumat (15/7/2022).

Lamhot menegaskan, KIB yang dibentuk oleh Partai Golkar, PPP, dan PAN bersepakat segala keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat.Termasuk mengusung capres dan cawapres yang akan diusung.

"Misalnya kalau Demokrat mau gabung, jangan minta AHY jadi cawapres. misalnya gitu," kata Lamhot.

Menurut dia, platform dan visi misi partai yang akan bergabung ke KIB harus sama. Yakni mengedepankan musyawarah mufakat.

"Kalau misal dia (Partai Demokrat) meminta syarat seperti itu akan sulit untuk mereka bergabung," katanya.

Meski begitu Lamhot tak mau berspekulasi partai politik mana yang akan bergabung dengan KIB. Pengumuman akan disampaikan oleh ketua umum partai di KIB.

"Partai mana yang akan bergabung, biar nanti diumumkan dari ketua umum KIB, saya tak mau mendahului mereka," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, akan ada partai lain yang akan KIB. Dia bilang, partai yang hendak bergabung itu masih dalam proses.

Airlangga enggan membocorkan parpol mana yang dimaksud. Apakah parpol di dalam parlemen atau di luar parlemen.

"Sedang dalam proses. Namanya sedang, nanti kalau sudah baru diberi tahu," kaya Airlangga.

 

2 dari 2 halaman

Demokrat Dinilai Paling Berpeluang

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno (kanan) menilai, strategi KIB dengan terlebih dulu membuat koalisi dengan partai tanpa sosok calon presiden diibaratkan pemain tanpa bola (Liputn6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Sementara itu, Pengamat politik Adi Prayitno menduga, Demokrat partai yang paling berpeluang gabung KIB. Menurut dia, PKS cenderung lebih dekat dengan NasDem.

"Iya Demokrat. PKS kan belum ada pernyataan sikap. Malah cenderung dekat sama NasDem. Demokrat yang kemudian menggoda Golkar, kemudian Golkar juga menggoda balik untuk gabung dengan KIB," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini.

Adi mengatakan, bergabungnya Demokrat tidak akan mengganggu soliditas KIB. Menurutnya KIB sudah solid.

"Mereka ini para pemain lama, jadi tidak gampang untuk terpengaruh oleh statement-statement politik Demokrat," tambahnya.

Adi mengatakan, semakin banyak partai yang bergabung di KIB akan semakin membuat koalisi ini dinamis. Banyaknya kepentingan yang muncul akan cukup menyulitkan dalam mencari kompromi politik antara mereka.

Misalnya, Partai Demokrat pasti akan menawarkan sang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres atau cawapres. Sementara di KIB sudah ada Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hassan yang mulai didorong parpolnya untuk maju di Pilpres 2024.

Infografis NasDem dan Gerindra Jadi Sentral Pembentukan Poros Koalisi Baru? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya