Jalur Distribusi yang Panjang, Harga Elpiji 3 Kilogram di Paser Capai Rp45 Ribu

Sudah tiga tahun harga elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer di Paser mencapai Rp22 ribu. Jarak dari SPBE ke pangkalan yang jauh membuat harga menjadi tinggi.

oleh Apriyanto diperbarui 09 Jul 2022, 00:00 WIB
HET has melon di Paser tak mengalami perubahan sejak 2019. (Ilustrasi/Liputan6.com/istimewa)

Liputan6.com, Paser - Tabung elpiji 3 kilogram untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) di Kabupaten Paser tingkat pangkalan masih Rp22 ribu. Tak mengalami perubahan sejak 2019 lalu.

Tidak terjadi perubahan harga dari 3 tahun lalu, lantaran jarak tempuh dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ke wilayah perkotaan Kabupaten Paser, yakni Tana Paser Kecamatan Tanah Grogot berjarak 80 kilometer.

"Apalagi jalan penghubung relatif bagus, jika pun ada kerusakan hanya sedikit, artinya bagus kondisi jalur distribusi," kata Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Paser Paulus Margita, Kamis (7/7/2022).

Sehingga dipastikan HET elpiji 3 kilogram per tabung nilai jualnya untuk di pangkalan Rp22 ribu. Sementara harga beli pangkalan ke agen Rp20 ribu, keuntungan Rp2.000 per tabung.

Elpiji 3 kg ini diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) maupun pelaku UMKM. Sedangkan, bagi yang keluarga mampu seharusnya tidak memakai non subsidi.

"Kami diberi tugas untuk mengawasi barang-barang bersubsidi dan benar-benar tepat sasaran, jumlah dan waktu," tutur mantan Camat Batu Engau.

Sementara dari pantauan Pemkab Paser dijelaskan Paulus sangat memprihatinkan. Di mana tabung melon subsidi jika sesuai aturan jalur distribusinya cukup panjang hingga sampai ke konsumen, di mulai dari Pertamina, SPBE, agen, pangkalan, baru ke konsumen.

2 dari 2 halaman

Awasi untuk Tepat Sasaran

Kabag Perekonomian Setda Paser, Paulus Margita. (Liputan6.com/istimewa)

Seharusnya pangkalan sudah memiliki daftar pelanggan tetap, atau langsung ke konsumen. "Yang terjadi, ada jeda atau gap atau disebut pengecer. Di sinilah ada yang bermain antara pangkalan dan konsumen. Stok elpiji di pangkalan selalu habis, tapi di pengecer banyak," ungkap Paulus.

Dirinya menyebut saat ini tim pengawasan sedang mencari penyebabnya. Karena tak menginginkan subsidi ini terus salah sasaran. Seharusnya bagi masyarakat yang mampu, membeli elpiji non subsidi. Seperti yang 12 kilogram atau 5,5 kilogram.

Meski pengecer dikatakan ilegal dan terjadi di seluruh wilayah Kaltim, berdasarkan hasil rapat Kabag Perekonomian Se-Kaltim, disebutkan pengecer sulit untuk dihilangkan. "Karena mendekatkan ketersediaan gas dengan konsumen," ucap dia.

Diketahui, rata-rata harga elpiji 3 kilogram Rp30-Rp35 ribu. Namun di saat langka, dibeberkan Paulus harganya bisa mencapai Rp45 ribu. Penjual pengecer sulit dihilangkan. Sehingga pihaknya akan mengatur bagaimana pengecer tidak seenaknya mengatur harga.

Disinggung mengenai rencana Pemkab Paser bakal menerapkan kartu yang diterbitkan kepala desa bagi yang berhak menerima tabung gas melon, dia mengatakan sampai sekarang belum diterapkan. Dirinya mengungkapkan saat ini masih dalam kajian pemerintah daerah.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya