Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Afrika Selatan Naik Jadi 306

Banjir bandang di Afrika Selatan menewaskan lebih dari 300 orang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Apr 2022, 08:22 WIB
Orang-orang yang terlantar berdiri dekat jembatan yang hanyut di Ntuzuma, luar Durban, Afrika Selatan, 12 April 2022. Hujan berkepanjangan dan banjir di Provinsi KwaZulu-Natal Afrika Selatan telah merenggut puluhan nyawa, menurut pejabat setempat. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Korban tewas akibat banjir bandang di dan sekitar kota pelabuhan Durban di Afrika Selatan telah meningkat menjadi 306, kata pemerintah pada Rabu, setelah jalan dan lereng bukit hanyut saat rumah-rumah runtuh.

Hujan terparah dalam 60 tahun melanda kotamadya Durban, eThekwini di Zulu. Menurut penghitungan AFP, badai tersebut adalah yang paling mematikan yang pernah tercatat di Afrika Selatan. Demikian seperti dikutip dari laman The Guardian, Kamis (14/4/2022).

 “Pada malam 13 April, kami telah diberitahu bahwa jumlah korban tewas akibat bencana banjir di provinsi KZN (KwaZulu-Natal) telah meningkat menjadi 306 orang,” ujar Nonala Ndlovu, juru bicara departemen penanggulangan bencana provinsi. Kantornya mengatakan jumlah korban tewas adalah "salah satu momen tergelap dalam sejarah" KZN.

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menggambarkan banjir sebagai “bencana” dan “malapetaka”.

“Jembatan ambruk. Jalan-jalan telah runtuh. Orang-orang telah meninggal … Ini adalah bencana dengan proporsi yang sangat besar,” katanya, berbicara kepada masyarakat setempat setelah memeriksa kerusakan akibat banjir.

Pencarian orang hilang masih berlangsung, kata Ramaphosa.

Ia juga berjanji untuk “tidak menyisihkan apa-apa” dalam menangani bencana tersebut.

“Bencana ini adalah bagian dari perubahan iklim. Kita tidak bisa lagi menunda apa yang perlu kita lakukan … untuk menghadapi perubahan iklim. Di sinilah, dan kemampuan manajemen bencana kita harus berada di level yang lebih tinggi.”

Sebelumnya kepala kesehatan provinsi Nomagugu Simelane-Zulu telah menyatakan keprihatinan tentang jumlah kematian yang besar, mengatakan kepada televisi eNCA bahwa "kamar mayat berada di bawah sedikit tekanan ... namun, kami mengatasinya".

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Dampak Banjir

Kuil Hindu Wisnu rusak parah akibat banjir di Sungai Mhlathuzana, Chatsworth, luar Durban, Afrika Selatan, 12 April 2022. Hujan berkepanjangan dan banjir di Provinsi KwaZulu-Natal Afrika Selatan telah merenggut puluhan nyawa, menurut pejabat setempat. (AP Photo)

Gereja Metodis Bersatu di kotapraja Clermont telah berubah menjadi tumpukan puing. Empat anak dari keluarga setempat tewas ketika tembok runtuh menimpa mereka.

Rumah-rumah lain yang berlokasi di lereng bukit, secara ajaib masih utuh setelah sebagian besar tanah di bawahnya hanyut dalam tanah longsor.

Badai itu memaksa pelabuhan terpenting Afrika sub-Sahara untuk menghentikan operasinya, karena jalan akses utama mengalami kerusakan parah. Kontainer pengiriman terlempar, tersapu ke gunungan logam.

“Kami melihat tragedi seperti itu melanda negara lain seperti Mozambik, Zimbabwe, tetapi sekarang kami yang terkena dampak,” kata Ramaphosa saat bertemu keluarga yang berduka di dekat reruntuhan gereja.

Tetangga Afrika Selatan menderita bencana alam seperti badai tropis hampir setiap tahun, tetapi negara paling maju di Afrika sebagian besar terlindung dari badai yang terbentuk di atas Samudra Hindia.

3 dari 4 halaman

Disebabkan Faktor Iklim

Warga berjalan melintasi jembatan darurat di atas sungai setelah sebuah jembatan hanyut di Ntuzuma, luar Durban, Afrika Selatan, 12 April 2022. Hujan berkepanjangan dan banjir di Provinsi KwaZulu-Natal Afrika Selatan telah merenggut nyawa setidaknya 20 orang, menurut pejabat setempat. (AP Photo/Str)

Hujan ini disebabkan oleh sistem cuaca yang disebut cutoff low yang telah membawa hujan dan cuaca dingin ke sebagian besar negara. Ketika badai mencapai iklim yang lebih hangat dan lebih lembab di provinsi KZN Durban, lebih banyak lagi hujan yang turun.

“Beberapa bagian KZN telah menerima lebih dari 450mm (18in) dalam 48 jam terakhir,” kata Dipuo Tawana, seorang peramal di layanan cuaca nasional – hampir setengah dari curah hujan tahunan Durban sebesar 1.009mm.

Hujan berlanjut di beberapa bagian kota pada Rabu sore, dan peringatan banjir dikeluarkan untuk provinsi tetangga Eastern Cape.

4 dari 4 halaman

Durban Baru Pulih

Orang-orang yang terlantar berdiri dekat jembatan yang hanyut di Ntuzuma, luar Durban, Afrika Selatan, 12 April 2022. Hujan berkepanjangan dan banjir di Provinsi KwaZulu-Natal Afrika Selatan telah merenggut puluhan nyawa, menurut pejabat setempat. (AP Photo)

Durban baru saja pulih dari kerusuhan mematikan Juli lalu yang merenggut lebih dari 350 nyawa, dalam kerusuhan terburuk di Afrika Selatan sejak berakhirnya apartheid.

Pasukan polisi nasional mengerahkan 300 petugas tambahan ke wilayah tersebut, saat angkatan udara mengirim pesawat untuk membantu operasi penyelamatan.

Hujan deras berhari-hari membanjiri beberapa daerah, menghancurkan rumah-rumah dan merusak infrastruktur di seluruh kota, sementara tanah longsor memaksa layanan kereta api dihentikan di seluruh provinsi. 

Angin puting beliung berdampak terhadap beberapa jembatan sehingga menenggelamkan mobil dan rumah roboh. Sebuah kapal tanker bahan bakar mengapung di laut setelah tersapu dari jalan.

Sementara itu, lebih dari 6.000 rumah rusak.

Setelah tayangan TV menunjukkan orang-orang mencuri dari peti kemas selama banjir, pemerintah provinsi mengutuk penjarahan yang dilaporkan.

Bagian selatan negara itu menanggung beban krisis iklim – mengalami hujan deras dan banjir yang berulang dan memburuk. Banjir menewaskan 140 orang pada tahun 1995.

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya