DLU Balikpapan Tambah Armada dan Kunjung saat Mudik Lebaran Idulfitri

Kelonggaran terhadap mudik lebaran yang diberikan pemerintah tahun 2022 ini, diprediksi akan dipergunakan masyarakat untuk mudik lebaran ke kampung halaman masing-masing. Untuk itu, para operator kapal laut pun telah mengantisipasi lonjakan itu.

oleh Abelda RN diperbarui 10 Apr 2022, 07:00 WIB
Kapal Dharma Lautan Abadi.

Liputan6.com, Balikpapan - Pelonggaran di masa lebaran Idulfitri yang diberikan pemerintah tahun 2022 ini, diprediksi akan dipergunakan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman masing-masing.

Untuk itu, para operator kapal laut pun telah mengantisipasi lonjakan itu.

Seperti yang dilakukan oleh PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Balikpapan yang telah melakukan rapat kerja untuk mengantisipasi peningkatan yang terjadi, mulai dari peningkatan angkutan logistik, hingga pemudik Lebaran.

"Untuk mengantisipasi lonjakan kami sudah lakukan rapat kerja. Tidak hanya pemudik, logistik juga demikian. Karena biasanya angkutan logistik juga meningkat sebelum lebaran," terang Pimpinan DLU Cabang Balikpapan, Saleh, saat ditemui di Pelabuhan Semayang, Jumat (8/4/2022) pagi.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

 

2 dari 3 halaman

Tambah Armada Kapal

Penampakan Kapal Dharma Kencana II yang terbakar di perairan Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah, arah Pulau Kalimantan, Minggu (29/10/2017). Kapal ini memuat 119 penumpang. (foto : Liputan6.com/doc.shipspotting/edhie prayitno ige)

Saleh menambahkan, langkah antisipasi yang dilakukan yakni dengan penambahan armada dan jumlah kunjungan. Yang biasanya hanya dua kali dalam satu minggu, ditambah menjadi tiga kali dalam satu minggu.

"Kami sudah menyiapkan tambahan dua kapal untuk rute Balikpapan ke Surabaya. Kemudian untuk rute Balikpapan ke Pare-Pare frekuensi atau kunjungan kapalnya kita tambah. Biasanya seminggu dua kali, jadi seminggu tiga kali," kata Saleh.

 

3 dari 3 halaman

Lonjakan Penumpang Diprediksi 30 Persen

Kapal Dharma Lautan Abadi.

Lonjakan pemudik di tahun 2022 ini, diperkirakan terjadi peningkatan sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya. Memang tidak terlalu besar, akibat pukulan pandemi Covid-19 yang hingga kini belum usai.

"Kondisi usaha pengguna jasa terganggu akibat pandemi Covid-19, sehingga tidak terlalu memaksakan diri untuk pulang setiap tahun. Bahkan ada trend tahun-tahun sebelumnya pengguna mobil pribadi itu cukup tinggi, biasanya satu minggu sebelum puasa volumenya sudah di atas 100, sekarang 50 saja tidak sampai," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya