Dunia Kampus : Lawatan ke Tangerang, Fapet Unsoed Bawa Oleh-oleh Potensi Herbal untuk Industri Perunggasan

Fapet Unsoed Purwokerto bersiap mengembangkan potensi herbal untuk industri peternakan, khususnya di sektor perunggasan.

oleh Inung Budiarto diperbarui 30 Mar 2022, 07:43 WIB
Tim Fapet Unsoed, yang dipimpin Dekan Dr. Triana Setyawardani melakukan lawatan ke PT ASR Prima Sejahtera. Hasilnya, ada tantangan herbal untuk industri perunggasan. (FOTO / ISt)

Liputan6.com, Purwokerto - Siapa bilang herbal hanya untuk sarana yang berkaitan dengan manusia. Nyatanya, sekarang mulai berkembang herbal untuk industri di bidang lain, satu di antaranya ada di segmen industri peternakan, khususnya perunggasan.

Kesimpulan itu menjadi satu di antara oleh-oleh rombongan tim Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed) Purwokerto, Jateng, ketika mengadakan muhibah ke Tangerag. Yup, di kawasan itu, mereka mendatangani PT ASR Prima Sejahtera, yang bergerak di bidang industri perunggasan.

Sekadar informasi, tim dipimpin Dekan Fapet Unsoed, Dr. Triana Setyawardani. Selain itu, ada juga anggota rombongan, yakni Prof. Elly Tugiyanti, Dr. Bambang Hartoyo dan Dr. Sri Rahayu. Hasilnya, Fapet Unsoed dan PT ASR Prima Sejahtera sepakat bekerja sama dalam program magang, pelatihan, penelitian dan pendidikan bagi mahasiswa serta dosen.

Seperti dirilis kafapet-unsoed.com, pada lawatan kali ini, tim Fapet Unsoed mendapatkan beberapa poin penting terkait apa yang terjadi di industri peternakan, khususnya sektor perunggasan. Satu di antaranya adalah konsep serta realisasi penggunaan herbal.

Bagi masyarakat awam, komponen herbal yang diperuntukkan bagi sektor unggas, khususnya ayam, tergolong masih langka. Namun, Direktur Utama PT ASR Prima Sejahtera, Ahmad Sirojudin yakin, skema tersebut akan terus berkembang seiring sosialisasi ke tengah konsumen atau masyarakat.

Hal itu berlatar keyakinan, ayam sehat dengan penggunaan herbal akan menjadi komponen utama yang dicari konsumen. Namun, Ahmad mengakui, pihaknya masih butuh pendampingan dari pihak akademisi, termasuk para peneliti dan ahli dari Fapet Unsoed, Purwokerto.

"Ketergantungan ayam dengan antibiotik akan hilang, Herbal sebagai penggantinya. Dan ini lah jawaban doa saya selama ini, yakni menghasilkan ayam sehat herbal bebas antibiotik," jelas Ahmad.

 

2 dari 2 halaman

Tantangan Realisasi

Suasana pertemuan tim Fapet Unsoed Purwokerto dengan pihak perusahaan. (FOTO / Ist)

Seolah mendapat 'tantangan', Dr. Triana Setyawardani menyambut positif ide tersebut. Ia menjelaskan peranan akademisi terkait potensi pengembangan tanaman herbal agar bisa dikembangkan dalam skala industri, khususnya mendukung segmen perunggasan.

Triana yakin, dosen dan mahasiswa Fapet Unsoed khususnya, bisa menerapkan dan mengembangkan hasil penelitian terkait penggunaan herbal untuk industri. Oleh karena itu, ia gembira dengan kesepakatan kerja sama bareng PT ASR Prima Sejahtera yang membuat peluang tersebut.

"Program kerja sama ini tepat sekali, artinya bisa memberikan peluang semua pihak baik mahasiswa, dosen maupun pelaku bisnis mengembangkan potensi herbal untuk industri perunggasan," sebut Triana.

Seperti diketahui, penandatanganan naskah kerja sama Fapet Unsoed dan PT ASR Prima Sejahtera sudah terjadi akhir pekan lalu. Triana Setyawardani mewakili pihak Kampus Ungu, sedangkan Hendra Herman menjadi perwakilan PT ASR Prima Sejahtera.

"Perusahaan kami akan memberikan warna tersendiri dalam hal produk akhir ayam sehat non antibiotik dan akan melibatkan semua pihak dalam sistem termasuk UMKM dalam hal pemasaran produk," tegas Herman. Sekadar informasi, pihak perusahaan sudah menerapkan program pemakaian herbal dalam setahun terakhir.

Dekan Fapet Unsoed dan para pimpinan PT ASR Prima Sejahtera berharap kerja sama bisa berjalan lancar dan saling menguntungkan kedua belah pihak. Setidaknya, nanti bisa menjadi percontohan aplikasi hasil riset di dunia industri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya