KAI dan Jakpro Kerja Sama Kelola TOD LRT Jabodebek

KAI dan Jakpro bakal kerja sama untuk menata kawasan berorientasi transit stasiun LRT Jabodebek

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 28 Mar 2022, 19:00 WIB
Suasana pembangunan LRT di tikungan Jembatan 66 Kuningan-Dukuh Atas, Jakarta, Senin (6/7/2020). Pembangunan LRT Jabodebek tersebut nantinya akan terkoneksi dengan kawasan terpadu TOD yang menggabungkan transportasi MRT, Kereta Commuter line dan Bus Transjakarta. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro bakal kerja sama untuk menata kawasan berorientasi transit stasiun LRT Jabodebek di provinsi DKI Jakarta. Tujuannya untuk mempersiapkan rencana pengelolaan Transit Oriented Development (TOD) sekitar stasiun LRT Jabodebek.

Ini dituangkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara keduanya. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Jeffrie N. Korompis serta Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto di Jakarta Railways Center, Jakarta, Senin (28/3/2022).

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Jeffrie N. Korompis menyambut positif dan mengapresiasi adanya kerja sama ini. Ia mengatakan perlu sinergi antar stakeholder dan seamless connectivity antarmoda untuk mengatasi kemacetan serta menghadirkan infrastruktur penunjang konektivitas transportasi yang baik.

“Pengembangan kawasan terintegrasi diharapkan dapat menciptakan budaya baru, dimana stasiun tidak hanya menjadi tempat untuk naik turun penumpang, namun bisa menjadi simpul intermoda dan tempat multifungsi atau mixed use yang aman dan nyaman. Pengembangan ini juga akan membuat perjalanan menjadi lebih efisien melalui konektivitas yang baik antara transportasi umum dengan kawasan TOD,” paparnya mengutip keterangan resmi, Senin (28/3/2022).

Melalui MoU ini, KAI dan Jakpro akan melakukan kegiatan persiapan dan perencanaan dengan melakukan kajian-kajian secara komprehensif terkait rencana kerja sama TOD. Kerja sama ini di antaranya meliputi pemetaan potensi kawasan TOD yang akan dikerjasamakan, pemetaan potensi dan kelayakan bisnis di kawasan TOD, hingga kajian finansial dan kelayakan bisnis TOD.

Jeffrie berharap melalui kerja sama ini, KAI dan Jakpro mampu berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan dan tantangan yang ada, sekaligus membangun business model yang baik dalam melakukan implementasi kawasan yang berkelanjutan dengan berlandaskan prinsip TOD.

 

2 dari 2 halaman

Pengembangan Kota Jakarta

Rangkaian LRT Jabodebek uji beban di Jembatan Bentang Panjang kawasan Kuningan-Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Uji beban untuk memastikan kekuatan dan mendapatkan sertifikat layak fungsi sebelum LRT Jabodebek beroperasi pada Agustus mendatang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Di tempat yang sama, Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto mengatakan bahwa MoU ini menjadi pemicu semangat insan Jakpro untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh pihak. Tujuannya untuk pengembangan kota Jakarta serta penyediaan fasilitas yang lebih baik dan nyaman bagi warga ibu kota.

"Jakpro merasa tersanjung dan berterima kasih atas bersedianya  KAI memilih Jakpro sebagai mitra untuk pengembangan TOD LRT Jabodebek. Harapannya sinergi ini dapat mengakselerasi kemajuan fasilitas dan kota dapat berkembang dari segala aspek," jelasnya.

LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022. Sampai dengan Maret 2022 progres LRT Jabodebek sudah mencapai 80,33 persen.

Nantinya terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya. Adapun LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.45 WIB hingga pukul 23.00 WIB setiap harinya.   

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya