Energi Listrik Jadi Kendala Masuknya Internet ke Pelosok Desa Jawa Barat

Kinerja pemerintah memperluas akses internet ke pelosok-pelosok akan terus diawasi intensif oleh Panitia Kerja DPR RI hingga proyek selesai

oleh Panji Prayitno diperbarui 26 Feb 2022, 02:00 WIB
Ilustrasi Jaringan Internet masih sulit masuk ke desa pelosok di Jawa Barat (Photo created by macrovector on Freepik)

Liputan6.com, Cirebon - Minimnya akses internet di sejumlah desa di Jawa Barat masih masih ditemukan. Bahkan, tak sedikit pelosok - pelosok terpencil masih tak terjangkau sinyal dari penyedia seluler.

Anggota Komisi 1 DPR RI Muhammad Farhan mengatakan, Jawa Barat masih membutuhkan ketersediaan akses internet skala besar. Menurut dia, jajaran pemerintah di daerah harus lebih berani menerapkan infrastruktur teknologi menyediakan akses internet di pelosok-pelosok daerah.

"Perlu lebih aktif menjalin komunikasi dengan Kemenkominfo untuk memanfaatkan berbagai program Nasional untuk diadopsi di daerah," ujar Farhan, Jumat (25/2/2022).

DPR RI, kata Farhan, saat ini terus menekan optimalisasi realisasi Palapa Ring oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kemenkominfo. Dia mengatakan, pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) Palapa Ring integrasi menjadi salah satu fokus pemerintah untuk meningkatkan keandalan infrastruktur digital pada 2022.

Palapa Ring atau kadang disebut dengan istilah Tol Langit yaitu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi dan 440 kota kabupaten di Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.

"Kemenkominfo pun memiliki kepentingan untuk pemerataan distribusi program akses Internet. Nah program ini Akan dikawal transformasi digitalnya," katanya.

Farhan memastikan kinerja pemerintah memperluas akses internet ke pelosok - pelosok diawasi intensif oleh Panitia Kerja (Panja) Komisi 1 DPR. Salah satunya pertemuan rutin dalam setiap Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi 1.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 2 halaman

Energi Listrik

Farhan menambahkan, kebutuhan internet dengan stabil ini jadi kondisi kritis karena pengembangan daerah dari sektor SDM maupun energi terus meluas ke pelosok.

"Masalah terbesar dalam pengadaaan infrastruktur internet adalah suplai energi listrik, jadi harusnya penyediaan akses Internet di 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) sejalan dengan pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan)," tegasnya.

Dia menyebutkan, salah satu upaya pemerataan akses internet di pelosok yaitu Kabupaten Pangandaran. Kabupten Pangandaran mendapat bantuan akses internet Fiber Optik untuk 138 titik. Tersebar mulai dari desa, sekolah, kantor pemerintahan, hingga lokasi wisata dan area publik lainnya.

Akses internet untuk memangkas kesenjangan sosial dan komunikasi dengan daerah lain. Rencananya, pada pertengahan 2022, Bakti akan menggelar lelang untuk pengerjaan proyek Palapa Ring Integrasi.

Farhan menyebutkan, proyek pembangunan SKKL Palapa Ring Integrasi membutuhkan dana sekitar Rp8,6 triliun terdiri dari dua fase. Fase pertama pada tahun 2022 sepanjang 5.226 km dan fase 2 pada 2023 sepanjang 6.857 km.

"Total panjang SKKL Integrasi nantinya adalah 12.083 kilometer. Dari total serat optik yang akan dibangun, 8.203 km akan digelar di daratan, 3.880 km di laut, dan sisanya berupa microwave link," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya