Dokter Peringatkan Pengaruh COVID-19 pada Masalah Pendengaran

Pasien juga melaporkan telinga mereka berdenging atau kehilangan pendengaran saat melawan virus atau beberapa minggu setelah pulih. Para ahli menyebutnya sebagai 'COVID Ear'.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 03 Feb 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi Penyebab Sakit Telinga Credit: pexels.com/Leva

Liputan6.com, Jakarta Jaringan bagian dalam telinga manusia mengandung protein yang rentan terhadap serangan COVID-19.

Gejala umum COVID-19 adalah batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam dan kelelahan, tetapi sekarang pasien juga melaporkan gangguan pendengaran seperti telinga berdenging atau kehilangan pendengaran saat melawan virus atau beberapa minggu setelah pulih. Para ahli menyebutnya sebagai 'COVID Ear'.

Dilansir dari Indian Express, Dr Santosh Jha, Pulmonolog dan Spesialis Perawatan Kritis, Porvoo Transition Care, mengatakan, “Virus corona menyerang paru-paru. Tapi, selain mempengaruhi sistem pernapasan, juga mempengaruhi telinga, hidung dan tenggorokan. Kehilangan penciuman dan rasa adalah salah satu gejala khas COVID-19.

 

2 dari 2 halaman

Gejala COVID Ear yang bisa dialami seseorang:

Gejala COVID Ear yang bisa dialami seseorang:

- Kehilangan pendengaran

- Tinitus

- Kehilangan keseimbangan

- Sakit telinga

Dr Jha mengatakan kalau gejala COVID Ear tergantung tingkat keparahannya. Pasien dengan gejala ringan dapat pulih dalam 7-14 hari, tetapi pasien dengan gejala berat membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Tips untuk penderita COVID Ear

Dr. Jha mengatakan bahwa COVID Ear dapat dicegah dengan:

- Minum obat yang tepat

- Tetap terhidrasi.

- Makan dengan baik dan banyak istirahat.

- Atasi batuk dan sakit tenggorokan dengan madu atau obat batuk yang dijual bebas.

- Dapatkan bantuan medis jika gejalanya meningkat.

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya