Satu Gereja di Kepulauan Talaud Rusak Akibat Gempa M 6 Melonguane Sulut

BMKG memastikan, gempa bumi yang terletak di laut pada jarak 34 kilometer arah selatan Kota Melonguane itu tidak berpotensi tsunami.

oleh Yopi Makdori diperbarui 22 Jan 2022, 13:28 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 6 terjadi di wilayah Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) pada Sabtu (22/1/2022), pukul 09:26 WIB. 

Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 itu mengakibatkan satu gereja di Kepulauan Talaud rusak ringan.

"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi tersebut, yaitu kerusakan ringan antara lain terjadi di Gereja Jemaat Grenita Ayalon Pangeran, Pulau Kabaruan, Kepulauan Talaud," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Sabtu. 

Dalam sebuah gambar yang ditampilkan, tampak guguran kaca yang berasal dari gereja karena imbas gempa.

Dikatakan Dwikorita, gempa bumi yang terletak di laut pada jarak 34 kilometer ke arah selatan Kota Melonguane dengan kedalaman 37 kilometer itu tidak mengakibatkan tsunami.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi lempeng laut Maluku," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Pergerakan Gempa Naik Datar

Dwikorita menerangkan, mengacu pada hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik datar (oblique thrust).

Guncangan gempa ini dirasakan di Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) dengan intensitas guncangan skala MMI III-IV atau setara dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya