Saham Shimao Merosot, Bursa Efek Shanghai Tangguhkan Perdagangan Tiga Obligasi

Saham Shimao Group anjlok lebih dari 17 persen pada awal pembukaan pasar di Hong Kong.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2022, 19:27 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Shanghai - Saham Shimao Group Holdings di Hong Kong jatuh pada Jumat, 7 Januari 2022 seiring dengan kemerosotan harga obligasi yang diterbitkan unit pengembangnya Shanghai Shimao Co, Sentimen itu mendorong Bursa Efek Shanghai untuk menangguhkan perdagangan tiga obligasi.

Saham Shimao Group anjlok lebih dari 17 persen pada awal pembukaan pasar di Hong Kong. Obligasi yang mulai diperdagangkan pada Juli 2022 terjun 25 persen. Obligasi tersebut diterbitkan oleh unitnya, Shanghai Shimao Co.

Hal ini memicu Bursa Efek Shanghai menangguhkan perdagangan saham Shimao Grup di bursa. Menurut pihak bursa efek penurunan merupakan fluktuasi abnormal.

Upaya Hasilkan Pendanaan

Unit pengembang China Shimao Group lainnya, Shanghai Shimao Construction, mengatakan pada Jumat, 7 Januari 2022 menyampaikan pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan China Credit Trust Co untuk menyelesaikan pinjaman dengan pembayaran 645 juta yuan, atau setara USD 101,10 juta (atau Rp 1,45 triliun dengan estimasi kurs Rp 14.356 per dolar AS). Utang tersebut masih belum dibayar.

Departemen tersebut mengatakan pembayaran yang terlewat tidak akan mempercepat permintaan pembayaran di pasar obligasi terbuka.

Pada Kamis, 6 Januari 2022, Shimao menyampaikan telah gagal membayar pinjaman setelah melewatkan pembayaran 645 juta yuan. Ini menjadi isyarat terbaru dari kesulitan di sektor properti China.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bursa Saham Asia Menguat

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia-Pasifik bangkit pada perdagangan Jumat pagi, 7 Januari 2022. Investor terus menilai dampak pengetatan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang lebih cepat dari perkiraan .

Indeks Nikkei 225 menguat 0,55 persen pada awal perdagangan. Perolehan ini memulihkan kinerja yang sempat tergelincir hampir 3 persen pada Kamis, 6 Januari 2022. Indeks Topix naik 0,51 persen.

Bursa saham China juga berada di zona positif. Indeks Shanghai menguat 0,2 persen, sementara itu indeks Shenzhen menguat 0,33 persen dan indeks Hang Seng melompat 0,76 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,12 persen. Indeks saham di Australia juga mengalami tren positif pada pembukaan perdagangan. Indeks  S&P/ASX 200 menguat 1,54 persen.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan dengan kenaikan 0,67 persen.

Pasar sempat ketakutan dan khawatir terhadap saham sejak laporan dari pertemuan The Fed pada Desember yang baru saja merilisnya pada awal pekan ini. Risalah menunjukkan pejabat di bank sentral siap untuk secara agresif menarik stimulus seiring pelonggaran kebijakan moneter.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melonjak 1,75 persen pada Kamis, 6 Januari 2022. Posisi terakhirnya berada di angka 1,7228 persen.  Indeks ini lebih tinggi dari akhir 2021 di posisi 1,51 persen. Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harga.

Di bursa saham Hong Kong, saham properti anjlok seiring grup Shimao gagal bayar pinjaman. Saham Shimao turun 2,42 persen dan Sunac merosot 5,05 persen. Indeks Hang Seng properti turun 0,98 persen.

Di wall street, indeks Dow Jones Industrial Average turun 170,64 poin menjadi 36.236,47. Sementara indeks S&P 500 anjlok sekitar 0,1 persen di level 4.696,05.  IndeksNasdaq Composite tergelincir 0,13 persen menjadi sekitar 15.080,87.

 

 

Reporter: Ayesha Puri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya