Positif Omicron Terus Naik, Kapolda Jatim: Warga Tahun Baru di Rumah Saja

Nico mengatakan, ada sejumlah upaya yang dilakukannya dalam menekan pergerakan masyarakat.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 29 Des 2021, 18:13 WIB
Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta mengungkapkan, sebanyak 49 orang sudah terpapar Covid-19 varian Omicron. Untuk itu, pihaknya meminta warga Jatim untuk tidak bepergian pada malam pergantian tahun.

"Ini penting untuk masyarakat dengan seluruh stakeholder bekerja sama prokes dulu, jangan bepergian kalau nggak penting. Mending di rumah nonton TV," ujarnya, Rabu (29/12/2021).

Nico mengatakan, ada sejumlah upaya yang dilakukannya dalam menekan pergerakan masyarakat.

"Untuk pergerakan masyarakat tidak boleh melakukan kegiatan perayaan tahun baru. Berikutnya orang melengkapi dirinya dengan aplikasi PeduliLindungi, kemudian vaksin kedua dan patuh terhadap prokes," ucapnya.

Polda Jatim juga akan melakukan Operasi Yustisi. Dia memastikan anggotanya di lapangan tidak akan lengah mengingatkan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.

"Untuk pengamanan orang ini akan dilakukan Operasi Yustisi, mengingatkan orang pakai masker. Kemudian jika ada yang belum divaksin kedua kita vaksin," ujarnya.

Nico juga akan menerjunkan anggotanya untuk mencegah kerumanan di tempat wisata atau ruas jalan yang dikhawatirkan menjadi titik kerumunan.

2 dari 2 halaman

Pengamanan Kerumunan

"Lalu yang ketiga masalah tempat. Terkait tempat keramaian, tempat wisata, akan ada anggota yang bekerja mengamankan tempat tersebut agar tidak terjadi kerumunan," ucapnya.

Nico menegaskan, pihaknya juga akan melakukan rangkaian pengamanan untuk mencegah kerumunan. Salah satunya, menyiapkan 163 titik pos pengamanan dan 50 pos pelayanan. Pos ini tersebar di seluruh wilayah Jatim.

"Untuk tahun baru kami melaksanakan kegiatan pengamanan ada 163 titik pospam dan ada 50 posyan yang akan melakukan pengamanan titiknya pertama adalah pergerakan masyarakat, yang kedua tempat, yang ketiga adalah orang," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya