China Tegur Australia Usai Olimpiade Beijing 2022 Diboikot

China menuntut komitmen Australia untuk perbaikan hubungan bilateral di Olimpiade Beijing 2022.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Des 2021, 19:10 WIB
Sergey Ridzick dari Rusia (tengah) melewati garis finish di depan Brady Leman dari Kanada dan Bastien Midol dari Prancis pada nomor lintas ski putra selama acara uji coba Olimpiade Musim Dingin 2022 di Genting Resort Secret Garden di Zhangjiakou, China, Sabtu (27/11/2021). (AP Photo/Mark Schiefelbei

Liputan6.com, Beijing - Australia mengikuti langkah Amerika Serikut untuk melakukan pencekalan terhadap Olimpiade Beijing 2022. Tak ada delegasi resmi dari Australia yang akan hadir di Olimpiade Musim Dingin tersebut.

Keputusan Australia diprotes oleh China yang menuntut komitmen Australia untuk menjaga hubungan bilateral. 

"China sekali lagi mendorong Australia untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan relasi-relasi bilateral," tulis media pemerintah China, Global Times, mengutip keterangan Kedubes China, Rabu (8/12/2021).

Pihak Kedubes China menekankan bahwa, "keputusan Canberra untuk tidak mengirim pejabat-pejabat ke Beijing 2022 berlawanan dengan pernyataan bahwa ia ingin meningkatkan hubungan dengan China."

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China telah memberi peringatan kepada negara-negara agar tidak mencekal Olimpiade Beijing 2022, serta menyebut bahwa Olimpiade bukanlah tempat untuk unjuk postur politik.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Boikot dari AS dan Australia

Warga berjalan dekat Gedung Opera di Sydney, Australia, Sabtu (26/6/2021). Pihak berwenang melakukan lockdown beberapa area pusat kota terbesar di Australia untuk menantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 varian Delta yang sangat menular. (Saeed KHAN/AFP)

Australia memberi sinyal akan mengikuti Amerika Serikat dalam melakukan boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin 2022 di China.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, keputusan itu sebagai tanggapan atas "pelanggaran hak asasi manusia" di provinsi Xinjiang China dan "banyak masalah lain yang secara konsisten diangkat oleh Australia".

"Atlet masih akan hadir," kata PM Morrison, demikian dikutip dari laman BBC, Rabu (8/12/2021).

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, berkata AS melakukan diplomatik karena tak ingin mengabaikan pelanggaran HAM di Xinjiang.

Keputusan boikot diplomatik ini mendapatkan dukungan dari Partai Republik dan Demokrat.

"Walau kita harus mendukung dan merayakan atlet-atlet kita, Amerika dan dunia tidak bisa memberikan imprimatur ke pertandingan-pertandingan ini atau melanjutkan seakan-akan tidak ada yang salah mengadakan Olimpiade di sebuah negara yang melakukan genosida dan pelanggaran HAM massal," ujar Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya