Dokter hewan BKSDA Aceh bersama mahasiswa kedokteran hewan melakukan forensik terbatas terhadap barang bukti kulit harimau sumatera hasil sitaan di Banda Aceh, Aceh, Rabu (1/12/2021). Forensik terbatas dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin, usia dan penyebab kematian. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Dokter hewan BKSDA Aceh bersama mahasiswa kedokteran hewan melakukan forensik terbatas terhadap barang bukti kulit harimau sumatera hasil sitaan di Banda Aceh, Aceh, Rabu (1/12/2021). Forensik terbatas dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin, usia dan penyebab kematian. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Mahasiswa kedokteran hewan melakukan forensik terbatas terhadap barang bukti kulit harimau sumatera hasil sitaan di Banda Aceh, Aceh, Rabu (1/12/2021). Forensik terbatas dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin, usia dan penyebab kematian. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Dokter hewan BKSDA Aceh memeriksa gigi harimau sumatera saat melakukan forensik terbatas terhadap barang bukti kulit harimau sumatera hasil sitaan di Banda Aceh, Aceh, Rabu (1/12/2021). Forensik terbatas dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin, usia dan penyebab kematian. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Dokter hewan BKSDA Aceh bersama mahasiswa kedokteran hewan melakukan forensik terbatas terhadap barang bukti kulit harimau sumatera hasil sitaan di Banda Aceh, Aceh, Rabu (1/12/2021). Forensik terbatas dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin, usia dan penyebab kematian. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Kepala harimau sumatera sitaan saat dilakukan forensik terbatas oleh dokter hewan BKSDA Aceh dan mahasiswa kedokteran hewan di Banda Aceh, Aceh, Rabu (1/12/2021). Forensik terbatas dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin, usia dan penyebab kematian. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)