30 Tahun Kemitraan ASEAN-RRT, Jokowi Tegaskan Stabilitas Kawasan

Presiden Jokowi menekankan pentingnya stabilitas kawasan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Nov 2021, 13:00 WIB
Presiden Indonesia, Joko Widodo (kanan) dan presiden Tiongkok, Xi Jinping saat melakukan pertemuan bilateral di area penyelenggaraan KTT Asia Afrika 2015, di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menghadiri KTT Khusus ASEAN-RRT dalam memperingati 30 tahun kemitraan ASEAN-RRT.

KTT tersebut dipimpin oleh Presiden Xi Jinping dan Sultan Hassanal Bolkiah selaku Ketua ASEAN. KTT ini merupakan pertemuan ASEAN pertama yang dihadiri oleh Presiden Xi Jinping.

Menlu Retno Marsudi pun mendampingi Presiden Jokowi dalam menghadiri KTT tersebut.

"Ini tentunya merupakan cerminan komitmen RRT untuk terus memajukan kerjasama dengan ASEAN," ujar Menlu Retno dalam siaran pers melalui channel Youtube Sekretariat Presiden, Senin (22/11/2021).

KTT berlangsung secara virtual dan dihadiri oleh 9 pemimpin ASEAN dan Sekjen ASEAN. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pesan Jokowi untuk Hubungan ASEAN-RRT

Presiden Jokowi dan Presiden RRT Xi Jinping menggelar pertemuan untuk membahas sektor perdagangan, investasi, ekonomi digital dan pariwisata Indonesia.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa tiga puluh tahun kemitraan telah menghasilkan banyak kerja sama yang konkret dan kerja yang lebih keras diperlukan untuk 30 ke depan guna membangun kemitraan yang lebih kokoh dan saling menguntungkan.

Presiden menekankan penguatan kerja sama ASEAN-RRT untuk menjadikan kawasan sebagai economic powerhouse.

Menlu Retno juga menggatakan bahwa Presiden mendorong agar ASEAN-RRT meningkatkan kerja sama perdagangan yang seimbang dan investasi yang ramah lingkungan serta berkualitas.

Presiden menekankan pentingnya penguatan kerja sama untuk mendukung transisi ekonomi, transisi energi, dan transisi digital.

"Untuk itu, Presiden menggarisbawahi merupakan tanggung jawab bagi semua negara untuk menjadikan kawasan kita menjadi kawasan yang damai dan stabil, di mana hukum internasional harus dihormati," ujar Menlu Retno.

Presiden menyebukan tanpa perdamaian dan stabilitas tidak akan ada kemakmuran.

Dan di akhir pernyataannya, Presiden mengajak semua pihak untuk selalu bekerja sama agar kawasan segera pulih bersama.

3 dari 3 halaman

Infografis Strategi Cegah Lonjakan Kasus dan Gelombang 3 Covid-19 Saat Libur Nataru:

Infografis Strategi Cegah Lonjakan Kasus dan Gelombang 3 Covid-19 Saat Libur Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya