Sri Mulyani: Penguatan SDM Ekonomi dan Keuangan Syariah Dimulai Lewat Pendidikan

Reformasi di sektor pendidikan seperti yang dijalankan pada program Kampus Merdeka mampu meningkatkan kualitas SDM di sektor ekonomi dan keuangan syariah.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2021, 13:30 WIB
Menteri Keuanga Sri Mulyani Indrawati (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk menciptakan SDM unggul di sektor ekonomi dan keuangan syariah harus dimulai dari pendidikan. Perbaikan pendidikan SDM dilakukan lewat rancangan kurikulum yang bisa menjawab berbagai tantangan.

"Salah satu area yang perlu ditingkatkan ini dari sisi kurikulum karena menentukan konten dan pendidikan itu sendiri. Ini membutuhkan kurikulum yang sejalan dengan perubahan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebutuhan industrinya," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis, (28/10/2021).

Tantangan perekonomian semakin rumit. Bukan hanya sektor kesehatan tetapi juga dari sisi sosial, ekonomi dan keuangan karena dampak Covid-19. Tantangan menjadi tidak mudah bagi semua aspek tak terkecuali komposisi ekonomi dan keuangan syariah.

Dia menilai kurikulum merupakan bidang kajian yang menggabungkan berbagai mata kuliah yang saling berhubungan untuk menghasilkan kompetensi dari setiap lulusannya. Artinya sikap dan tata nilai, aspek pengetahuan dan ketermpilan harus bisa mengacu pada nilai-nilai keislamanan yang terus diadaptasi.

"Sejalan dengan standar pendidikan, kurikulum dikembangkan dengan perspektif kekinian dan juga reformasi di sektor pendidikan seperti yang dijalankan pada program kampus merdeka," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Adaptif

Chief Marketing Officer LinkAja Wibawa Prasetyawan (kiri) dan Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Ita Rulina (kanan) melihat baju muslim pada SEF ke-8 Tahun 2021 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (27/10/2021). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Melalui pendekatan tersebut bisa menciptakan kualifikasi nasional dengan program-program yang muncul saat ini. Sehingga diharapkan kurikulum di ekonomi syariah punya kejelasan tentang profil kejelasannya dan memiliki standar kelulusan dan nantinya SDM yang dilahirkan bisa menjawab berbagai tantangan di masa depan.

"Diharapkan kurikulum ekonomi syariah ini makin adaptif, dana harus fleksibel. Ekonomi syariah kalau menjadi jawaban tantangan zaman ini harus inklusif dan fleksibel terutama dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan perkembangan pasar yang menjadi pengguna lulusan tersebut, kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya