Rawan Banjir, Kabupaten Tangerang Dirikan Posko Pantau di 10 Kecamatan

BPBD Kabupaten Tangerang juga membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana), dengan menyiapkan relawan yang sudah dibekali pengetahuan pada setiap Destana.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 23 Okt 2021, 10:26 WIB
Petugas membuat jembatan apung saat banjir melanda Perumahan Periuk Damai, Tangerang, Banten, Selasa (23/2/2021). Adanya jembatan apung mempermudah warga saat melintasi banjir setinggi 2,5 meter di tempat tersebut. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Potensi banjir yang kemungkinan terjadi di musim hujan ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang menyiapkan posko pantauan dan informasi di 10 titik di wilayah tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangerang Abdul Munir mengatakan, langkah penyiapan posko bencana ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya potensi banjir saat musim hujan.

"Di pos-pos pemantauan akan dilengkapi perahu karet, baju pelampung dan motor pompa," katanya, Sabtu (23/10/2021).

Munir juga menyebutkan, untuk 10 posko pemantauan bencana itu akan dibangun di Kecamatan Kosambi, Pakuhaji, Sepatan, Mauk, Kronjo, Balaraja, Cisoka, Tigaraksa, Sepatan, dan Kelapa Dua. Di mana 10 kecamatan tersebut adalah wilayah rawan banjir di saat musim penghujan tiba.

Selain itu, dalam mengantisipasi terjadinya bencana, BPBD Kabupaten Tangerang juga membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana), dengan menyiapkan relawan yang sudah dibekali pengetahuan pada setiap Destana.

 

2 dari 2 halaman

Berperan Mengedukasi Masyarakat

Kemudian, para relawan tersebut berperan mengedukasi masyarakat setempat siaga bilamana bencana banjir ataupun bencana alam lainnya terjadi.

"Ada 107 dari total target sebanyak 274 Destana yang sudah terbentuk. Untuk pembangunan Destana ditargetkan hingga akhir 2023 dengan total 274 Destana di desa ataupun kelurahan," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya