Infografis Wacana TNI-Polri Jadi Penjabat Gubernur Jelang Pilkada 2024

Wacana anggota aktif TNI dan Polri dapat mengisi kekosongan jabatan kepala daerah menjadi perhatian publik. Beragam tanggapan pun muncul, terutama dari politikus maupun kalangan parlemen.

oleh Anri SyaifulTriyasni diperbarui 29 Sep 2021, 11:52 WIB
Banner Infografis Wacana TNI-Polri Jadi Penjabat Gubernur Jelang Pilkada 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Wacana anggota aktif TNI dan Polri dapat mengisi kekosongan jabatan kepala daerah menjadi perhatian publik, terutama politikus maupun kalangan parlemen. Opsi tersebut pun menunai ragam tanggapan dalam beberapa hari terakhir.

Ini mengingat 271 daerah akan mengalami kekosongan kepemimpinan karena masa jabatan kepala daerah habis di 2022 dan 2023. Padahal, Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pilkada serentak baru digelar pada 2024.

Sesuai aturan berlaku, kekosongan itu nantinya akan diisi penjabat atau Pj Kepala Daerah. Ketentuan ini telah diatur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

Menengok ke belakang, penunjukan anggota aktif TNI dan Polri sebagai Pj Kepala Daerah bukanlah hal baru. Simak selengkapnya dalam Infografis berikut ini:

2 dari 3 halaman

Infografis

Infografis Wacana TNI-Polri Jadi Penjabat Gubernur Jelang Pilkada 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
3 dari 3 halaman

Ragam Tanggapan

Infografis Ragam Tanggapan Terkait Wacana Penjabat Kepala Daerah Diisi TNI-Polri. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya