Hasil Rapat The Fed dan BI Bayangi Laju IHSG pada Pekan Ini

Rapat bank sentral Amerika Serikat atau the Fed dan Bank Indonesia akan menajdi perhatian pelaku pasar.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2021, 18:24 WIB
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal dibayangi sentimen global seiring investor menanti hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada 21-22 September 2021.

Sedangkan dari sentimen internal, pertemuan bank sentral juga akan dicermati investor. Bank Indonesia (BI) gelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 September 2021.  

Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menuturkan,  investor mencermati pertemuan the Fed dalam dua hari untuk mengetahui gambaran mengenai rencana pengurangan stimulus atau tapering off.

"Beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan indeks pada pekan ini yakni dari pertemuan RDG Bank Indonesia dan FOMC,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Senin, (20/9/2021).

Sentimen the Fed tersebut dapat menekan IHSG.”Untuk jangka pendek mungkin indeks bakal melemah dulu. Tapi ada peluang setelah aksi pengurangan itu sudah berjalan bisa menguat lagi indeks seiring recovery ekonomi,” kata dia.

Sukarno prediksi, IHSG akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah selama sepekan. IHSG akanbergerak di kisaran 6.021-6.086.

Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, dari sentimen domestik, lelang surat utang negara (SUN), Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) dan pergerakan nilai tukar rupiah akan pengaruh IHSG selama sepekan. Ditambah juga berita aksi korporasi emiten, menurut Reza juga akan bayangi IHSG.

"Sedangkan dari sentimen global akan berasal dari bursa saham global terutama Asia," ujar Reza.

Reza menambahkan, pertemuan bank sentral AS (the Fed) juga akan menjadi perhatian pasar pada pekan ini. "Pasar akan melihat dari hasil pertemuan itu dan pengaruhnya terhadap pergerakan nilai tukar rupiah," kata Reza.

Reza prediksi, level resistance IHSG berada di posisi 6.187-6.210 dan support 6.067-6.085 pada pekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sektor dan Saham Pilihan

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk sektor saham, Sukarno prediksi, lima sektor saham akan pengaruhi IHSG dalam sepekan. Sektor saham itu antara lain sektor konsumsi primer, produksi bahan baku dasar, sektor keuangan, sektor teknologi dan sektor infrastruktur.

Sedangkan Reza memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) yang dapat dicermati pelaku pasar.

Reporter: Ayesha Puri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya