Menko Luhut: Pandemi Covid-19 di Indonesia Telah Terkendali

Capaian kasus harian Covid-19 dilaporkan juga menunjukkan tren yang terus membaik.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Sep 2021, 17:53 WIB
Pengunjung saat scan barcode untuk memasuki mal kuningan city, Jakarta, Selasa (10/8/2021). Perpanjangan PPKM Level 4 di mal pengunjung diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, melakukan scan barcode aplikasi Pedulilindungi dan memperlihatkan sertifikat vaksin COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah masuk kategori terkendali. Dengan situasi Pandemi Covid-19 terus menunjukkan perbaikan.

Dia menuturkan jika dari hasil estimasi tim FKM UI menunjukkan angka reproduksi efektif Indonesia untuk pertama kalinya selama pandemi Covid-19, berada di bawah 1, yakni sebesar 0,98.

"Angka ini berarti setiap 1 kasus Covid-19 secara rata-rata menularkan ke 0,98 orang, atau jumlah kasus akan terus berkurang. Angka ini juga dapat diartikan pandemi Covid-19 di Indonesia telah terkendali," jelas dia dalam keterangan pers, Senin (20/9/2021),

Capaian kasus harian dilaporkan juga menunjukkan tren yang terus membaik. Kasus konfirmasi secara nasional hari ini berada di bawah 2.000 kasus dan kasus aktif sudah lebih rendah dari 60 ribu.

Bahkan di Jawa-Bali, kasus harian turun hingga 98,0 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu. "Dengan berbagai perbaikan tersebut, saya bisa sampaikan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi kabupaten kota yang berada di level 4 di Jawa Bali," dia menegaskan.

Dia mengaku pemerintah bersyukur dengan berbagai pencapaian tersebut. Meski demikian, Presiden Joko Widodo mengingatkan jika masyarakat tetap waspada dan hati-hati. Itu karena risiko peningkatan kasus masih tinggi dan dapat terjadi sewaktu-waktu.

 

2 dari 2 halaman

Risiko dari Luar Negeri

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan Konferensi Pers Perkembangan PPKM pada Senin (20/9/2021).

Luhut menegaskan jika salah satu risiko masuknya Covid-19 berasal dari luar negeri, terutama melihat masih tingginya kasus Covid-19 di negara-negara tetangga.

"Kita juga tidak ingin lagi kecolongan lolosnya varian baru, seperti Mu dan Lambda, masuk ke Indonesia," jelas dia.

Untuk mencegah hal itu terjadi, Pemerintah akan membatasi pintu masuk perjalanan internasional ke Indonesia dan memperketat proses karantina bagi warga negara asing maupun Indonesia yang datang dari luar negeri.

Khusus untuk pintu masuk Udara hanya dibuka di Jakarta dan Manado, untuk Laut hanya di Batam dan Tanjung Pinang dan untuk Jalur Darat hanya dapat dibuka di Aruk, Entikong, Nunukan dan Motaain.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya