Tingkatkan Kemampuan, Kemenkeu Pertamina dan PLN Saling Tukar Pegawai

Program secondment merupakan salah satu wujud kolaborasi Kemenkeu, Pertamina dan PLN untuk mengelola ekosistem pengelolaan keuangan negara di industri migas dan geothermal.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2021, 16:20 WIB
Pegawai Migas Pertamina Hulu Energi mengibarkan bendera pada Hari Ulang Tahun Ke-72 RI di Anjungan Lepas Pantai (Platform) (17/08). Sebanyak 115 pegawai mengikuti upacara bendera di Platform BRAVO dan PAPA. (Liputan6.com via Pertamina Hulu Energi)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bekerja sama dengan 2 BUMN menjalankan Program Secondment Tahun 2021. Program secondment merupakan salah satu wujud kolaborasi seluruh elemen ekosistem pengelolaan keuangan negara, termasuk di industri migas dan geothermal. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkeu Heru Pambudi mengatakan, kerja sama ini dilakukan dalam rangka membangun Indonesia agar bisa menjadi lebih kompetitif. Pemerintah memutuskan menjalin kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

"Yang kita inginkan adalah bagaimana kita membangun Indonesia sehingga bisa kompetitif di global. Tentunya tidak bisa kita lakukan di Kementerian Keuangan sendiri, Pertamina sendiri, maupun PLN sendiri. Kita semua akan melakukannya bersama-sama," kata Heru di Jakarta, Kamis (16/9/2021).

Program secondment merupakan salah satu wujud kolaborasi seluruh elemen ekosistem pengelolaan keuangan negara, termasuk di industri migas dan geothermal. Program ini menjadi momentum untuk bangkit dari krisis akibat pandemi Covid-19 dengan melakukan sinergi dari ketiga institusi tersebut.

"Bagaimana kita mengkolaborasikan sistem-sistem yang ada, cara kerja yang sudah baik, dan kemudian menyambungkannya sehingga menjadi satu bisnis proses yang memang menjadi lebih efisien," kata Heru.

Lebih lanjut, Heru menyampaikan program secondment akan menjadi salah satu pilar di dalam pengembangan Kementerian keuangan. Khususnya terkait dengan sumber daya manusia (SDM) dan penguatan bisnis proses. Program ini diharapkan memberikan outcome yang nyata dirasakan.

"Saya berharap bahwa outcome atau impact-nya pada APBN kita bisa mendapatkan peningkatan dari sisi penerimaan yang proporsional. Dari sisi PLN dan Pertamina, saya meyakini bahwa salah satu yang penting adalah bagaimana lifting minyak bisa ditingkatkan, juga mungkin gas, dan kinerja-kinerja yang lain," tutur Heru.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Jumlah Peserta

Program Secondment dilaksanakan pada September hingga November 2021 secara hybrid akan mengusung 5 subtema. Antara lain Business Geothermal, Supply Chain Management (SCM), Corporate Information Communication Technology (CICT), Future Trading (Logistic Infrastructure), dan Human Capital Management (HCM). Heru meminta hasil dari program secondment dapat memberikan rekomendasi dan terobosan baru di area-area tersebut.

"Saya menunggu terobosan apa yang bisa diberikan kepada Indonesia. Saya berharap betul kira-kira inovasi apa yang bisa diciptakan, satu rekomendasi besar untuk Indonesia," kata dia.

Sebagai informasi, program secondment merupakan penugasan dengan menempatkan pegawai dalam rangka transfer knowledge, mengoptimalkan efektivitas pertukaran data dan informasi, serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan, Pertamina, dan PLN.

Program Secondment Kementerian Keuangan, Pertamina, dan PLN akan diikuti oleh 35 secondee dan 31 mentor, dengan rincian 21 secondee dan 19 mentor dari Kementerian Keuangan, 10 secondee dan 12 mentor dari Pertamina, serta 4 secondee dari PLN.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya