Kata Himbara Soal Pemblokiran Kartu Penerima Bansos di Riau

Ada lima parameter data yang dipakai dalam menyalurkan bansos.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Sep 2021, 08:00 WIB
Sebanyak 44.840 PKM yang terdata di PKH di Kota Bandung akan mendapat 10 kilogram beras. (Foto: Humas Bandung)

Liputan6.com, Jakarta Himbara buka suara tentang pemblokiran kartu penerima bantuan sosial atau bansos untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Riau.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sebelumnya mendesak bank membuka blokir kartu penerima bansos untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Riau.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan itu hanya masalah komunikasi saja. Menurut dia, inti permasalahan bansos ini sesungguhnya bisa dicermati dari data yang dimiliki bank-bank Himbara.

"Himbara sebenarnya punya data yang sangat akurat, mulai data itu kita terima, kemudian kita lakukan assesment sesuai dengan kesepakatan," ujar Supari di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, dikutip Jumat (3/9/2021).

Supari memaparkan, ada lima parameter data yang dipakai. Mulai dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama asli penerima, nama ibu kandung, tanggal lahir, hingga alamat tempat tinggal.

"Sepanjang lima data itu lengkap, maka sesungguhnya oleh Himbara akan dieksekusi dengan sangat cepat," tegasnya.

 

2 dari 2 halaman

Bank Sudah Maksimal

Ilustrasi Bank

Bank Himbara sebagai penyalur disebutnya tidak ingin mempermainkan bansos yang jadi hajat hidup masyarakat banyak.

Oleh karenanya, Supari mengklaim bank penyalur sudah berusaha maksimal sesuai peraturan yang telah disepakati.

"Sekiranya diperlukan bank-bank penyaluran atau entitas-entitas usaha yang bisa menyalurkan ini, mari kita berkolaborasi bersama-sama untuk semakin mempercepat penyaluran bansos ini," imbuhnya.

"Tetapi secara prinsip Himbara dengan seluruh infrastruktur yang dimiliki siap untuk mensukseskan program-program penyaluran stimulus dalam rangka pemulihan ekonomi, khususnya bantuan sosial," tandasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya