Disdik Depok Rencanakan Belajar Tatap Muka Dimulai Oktober, Ini Skemanya

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin mengatakan, Pemerintah Kota Depok kini sedang membahas rencana PTM bersama dengan tim pusat.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 26 Agu 2021, 17:48 WIB
Guru memeriksa suhu tubuh siswa saat hari pertama uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas di 100 sekolah mulai 7 hingga 29 April 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, merencanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang saat ini masih dilakukan secara offline. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin mengatakan, Pemerintah Kota Depok kini sedang membahas rencana PTM bersama dengan tim pusat. Rencananya pada Oktober mendatang baru akan dimulai PTM terbatas. 

"September ini ada tahapannya. Yang pertama persiapan sekolah, kita akan cek ulang nanti. Para pengawas akan turun ke semua sekolah melihat kesiapannya ini," ujar Thamrin, Kamis (26/8/2021). 

Thamrin menjelaskan, pengecekan persiapan tidak hanya dilihat dari persiapan sekolah, pihaknya juga akan meninjau kesiapan vaksinasi guru. Begitupun dengan siswa SMP yang sudah mendapatkan vaksinasi dan kelengkapan sarana sekolah. 

"Kita juga cek tempat cuci, hingga tim satgas sekolah dan sebagainya," ungkap Thamrin.

Thamrin mengungkapkan, apabila kesiapan tersebut telah diselesaikan, Dinas Pendidikan Kota Depok akan menyosialisasikan kepada orangtua siswa. Menurutnya dalam kesiapan dan sosialisasi perlu adanya peran bersama dari Dinas Pendidikan dan orangtua siswa. 

"Butuh peran serta dari orangtua dikarenakan bagaimanapun juga anak lebih banyak waktunya di rumah," tuturnya.  

Thamrin tidak ingin, saat PTM telah diperbolehkan, orangtua tidak melakukan pengawasan terhadap anak setelah jam pulang sekolah. Untuk mencegah anak bermain setelah pulang sekolah, orangtua dapat melakukan penjemputan terhadap anak setelah pulang sekolah. 

"Kita harapkan karena siswa di sekolah cuma dua jam, siswa dapat dijemput orangtua atau mengecek keberadaan anak setelah jam pulang sekolah," ucap Thamrin.

2 dari 2 halaman

Tidak Berlakukan Jam Istirahat

Thamrin menuturkan, Dinas Pendidikan Kota Depok akan melakukan tahapan simulasi PTM. Nantinya dalam simulasi tersebut, siswa di kelas hanya diperbolehkan 50 persen dari jumlah siswa, serta dilakukan pemetaan. 

"Kita lakukan simulasi di tiap sekolah, apakah nanti bisa setiap hari atau seminggunya dua kali, nanti sisanya dilaksanakan secara PJJ," tutur Thamrin. 

Selain itu, lanjut Thamrin, pada pembelajaran PTM terdapat skema tidak memberlakukan jam istirahat, ekstrakurikuler maupun olahraga bersama. Tidak hanya itu, siswa diharapkan dapat membawa bekal dari rumah dikarenakan kantin sekolah ditutup sementara. 

"Nanti kalau semuanya sudah lancar, Tim Satgas mau melakukan monitoring pada saat simulasi, Insya Allah Oktober nanti akan kita laksanakan PTM terbatas itu," pungkas Thamrin. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya