AS Waspadai Potensi Serangan ISIS di Bandara Kabul Afghanistan

AS mulai mengkhawatirkan potensi serangan ISIS di Bandara Kabul.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Agu 2021, 13:02 WIB
Foto satelit menunjukkan sisi militer Bandara Internasional Kabul, Selasa (17/8/2021). Bandara internasional di Kabul dilanda kekacauan yang parah akibat ribuan warga memenuhi bandara tersebut untuk melarikan diri dari Taliban. (Planet Labs Inc. via AP)

Liputan6.com, Jakarta - AS telah memperingatkan warganya untuk menghindari bandara Kabul di tengah kekhawatiran tentang potensi serangan oleh kelompok militan ISIS cabang Afghanistan.

Peringatan keamanan yang dikeluarkan pada Sabtu (21/8) mengatakan kepada warga AS untuk menjauh karena kemungkinan "ancaman keamanan di luar gerbang".

Hanya mereka yang secara individu disuruh melakukan perjalanan oleh perwakilan pemerintah AS yang bisa berada di area tersebut, katanya.

Mengutip BBC, Minggu (22/8/2021), pejabat pertahanan AS mengatakan mereka memantau perkembangan dan mencari rute alternatif. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang potensi ancaman serangan ISIS, dan kelompok tersebut tidak secara terbuka mengancam akan melakukan serangan di Kabul.

Nasihat AS pada hari Sabtu datang di tengah kekacauan yang terus berlanjut di luar terminal bandara dan laporan tentang orang-orang yang dihancurkan ketika ribuan orang berusaha melarikan diri dari Afghanistan setelah pengambilalihan wilayah oleh Taliban. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kekacauan di Bandara Kabul

Orang-orang Afghanistan naik ke atas sebuah pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul (16/8/2021). Bandara internasional di Kabul dilanda kekacauan dan kemacetan lalu lintas yang parah. (AFP/Wakil Kohsar)

Kerumunan orang berkumpul setiap hari di Bandara Kabul, berharap diizinkan untuk terbang. Mereka yang bekerja dengan AS dan sekutunya, serta orang-orang yang telah berkampanye tentang isu-isu seperti hak asasi manusia, takut mereka akan menghadapi pembalasan di tangan Taliban jika mereka tidak dapat pergi.

Namun, kepala koresponden Sky News Stuart Ramsay mengatakan bahwa orang-orang di depan ribuan orang "dihancurkan sampai mati", dengan tentara Inggris menarik mereka yang berada dalam bahaya dari kerumunan.

Dia menggambarkannya sebagai "hari terburuk sejauh ini", dan mengatakan banyak orang telah meninggal di tempat kejadian.

Dalam briefing pada hari Sabtu, Departemen Pertahanan AS mengatakan 17.000 orang telah diterbangkan keluar dari bandara, termasuk sekitar 2.500 warga AS. 

Seorang pejabat mengatakan "sejumlah kecil" orang Amerika dan Afghanistan yang ingin dievakuasi AS telah menghadapi pelecehan. Dalam beberapa kasus, mereka dipukuli dalam perjalanan ke bandara.

3 dari 3 halaman

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan:

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya