2 Tempat Isolasi Terpusat di Pasuruan Siap Tampung Pasien Covid-19

Dua tempat isoter tersebut masing-masing adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Gempol dan Asrama Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Pandaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2021, 17:18 WIB
Seorang tenaga kesehatan memandang ke luar jendela dari Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta, Senin (21/6/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai mengaktifkan Rusun Nagrak sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 tanpa gejala. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Pasuruan - Dua tempat isolasi terpusat (isoter) pasien COVID-19 di Kabupaten Pasuruan, dinyatakan layak huni setelah Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya Kolonel Arm. Imam Haryadi memastikan kelayakan kedua tempat tersebut.

Dua tempat isoter tersebut masing-masing adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Gempol dan Asrama Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Pandaan.

"Isoter di SMPN 2 Gempol memiliki ruang serbaguna yang dijadikan mini ICU. Di sekolah ini sudah disiapkan sebanyak 67 tempat tidur, dua kamar mandi, dapur dan tiga tempat instalasi air. Obat-obatan juga tersedia lengkap," katanya kepada wartawan usai meninjau lokasi isoter di wilayah Kabupaten Pasuruan, Rabu, 4 Agustus 2021, dilansir dari Antara.

Sedangkan di Asrama SKB Pandaan, Kapendam Imam menandaskan terdapat dua gedung yang masing-masing terdiri dari dua lantai yang digunakan sebagai isoter.

"Tiap kamar di dua gedung Asrama SKB Pandaan dilengkapi pendingin udara. Ada pula TV di masing-masing kamarnya. Ini cocok digunakan untuk pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang," ujarnya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini


Sangat Direkomendasikan

Petugas ruangan isolasi penyakit infeksi menular khusus tengah mengecek peralatan pelindung untuk mengantisiapsi adanya pasien terpapar virus corona ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jumat, 24 Januari 2020. (Arie Nugraha).

Menurutnya, dua tempat isoter di Kabupaten Pasuruan itu sangat direkomendasikan bagi warga sekitar yang terpapar COVID-19 ketika kondisi rumahnya tidak memungkinkan dipakai untuk isolasi mandiri (isoman).

Kunjungan Kapendam Imam di Pasuruan mewakili Panglima Kodam V/Brawijaya sebagai perwira pengawas dalam kegiatan pemberlakuan pembatasan kegiatan mikro (PPKM) yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh Komando Distrik Militer (Kodim) bersama forum koordinator pimpinan di tiap daerah kabupaten/ kota.

Dalam kesempatan itu, Kapendam mengingatkan agar Camat, Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas di setiap kota/kabupaten, termasuk segenap tenaga kesehatan rutin melakukan 3T, yaitu "testing, tracing dan treatment" demi memutus penyebaran COVID-19.

"Warga juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penularan COVID-19," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya