Pengemudi Ojol Pilih Narik Cari Nafkah daripada Ikut Ajakan Demo PPKM

Pengemudi ojol menegaskan tidak terlibat dalam rencana dan tidak ada niat ikut serta dalam beredarnya kabar seruan aksi demo nasional terkait PPKM.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2021, 21:27 WIB
Pengemudi ojek online (ojol) menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Aksi demo ratusan sopir ojek online dipicu karena ada usulan anggota DPR yang ingin ojek online tidak mengangkut penumpang, melainkan hanya mengangkut barang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komunitas Ojek Online (Ojol) menegaskan tidak terlibat dalam rencana dan tidak ada niat ikut serta dalam beredarnya kabar seruan aksi demo nasional terkait PPKM.

Selain merasa tidak perlu ikut berpolitik, mereka memilih fokus mencari nafkah untuk keluarga ketimbang ikutan demo yang disebut-sebut akan dilaksanakan 24 Juli 2021 itu.

Pendiri Persatuan Driver Gojek Indonesia (PDGI) Jefry Supriyadi mengatakan pihaknya tidak pernah terlibat dalam seruan aksi yang sedang marak beredar tersebut.

”PDGI tidak pernah ikut menyerukan atau ikut demo apapun. Informasi ini sekali lagi bukan dari PDGI,” ungkap dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/7/2021).

Pernyataan yang sama juga dilontarkan Ketua PDGI Bekasi Mardian. Menurutnya selama ini para pengemudi ojol hanya ingin bisa mencari nafkah dengan lancar.

“Yang pasti dari PDGI (Persatuan Driver Gojek Indonesia) kami tidak ikut berpolitik. Kami hanya mencari nafkah di bawah nama perusahaan aplikasi Gojek Indonesia. Bukan organisasi yang di luar sana coba ngatur-ngatur pemerintah seakan-akan dirinya mampu," ungkapnya.

Terkait dengan beredarnya poster seruan aksi, kata Mardian, benar atau tidaknya pun belum bisa dibuktikan. Dia meyakini ada pihak yang menyebar isu dan melibatkan nama Ojol.

“Benar atau tidaknya (ada demo) setahu saya isu namun memang ada yang mencatut nama Ojol,” tegasnya.

Mardian menyadari jumlah mitra Ojol bahkan termasuk taksi online sangat banyak sehingga sulit mengontrol satu per satu. Pihaknya hanya menjaga dari sisi komunitas dan melakukan koordinasi berdasarkan wilayah operasi.

“Kami hanya menghimbau komunitas kami masing masing agar tetap tidak ikut serta dalam aksi tersebut jika memang ada ya kalaupun ikut kami atas nama organisasi tidak bertanggung jawab jika ada suatu lain hal yang terjadi pada dirinya,” terusnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pilih Kerja Seperti Biasa

Jangan di cancel kalau dapat driver ojek online cewek, karena si mbaknya butuh uang lho.Mending lakukan hal ini aja... (Ilustrasi: Liputan6.com/Faisal R Syam)

Sementara itu, Ketua Aliansi Driver Jakarta Utara Irwanto menegaskan terlepas kalaupun isu demo itu benar akan terjadi, dirinya dan di komunitas lebih memilih bekerja seperti biasa. Klau saya sendiri sih tetep bekerja seperti biasa.

“Terlebih sepanjang yang saya tahu di Jakarta tidak ada pergerakan. Kita para tokoh (mitra Ojol) baru ada diskusi bersama Kapolda dan pak dir (Direktorat Lalu lintas) terkait penyekatan dan permintaan kami ojol dikabulkan untuk bekerja, jadi bisa jalan walau ada penyekatan,” terangnya.

Dengan begitu, kata Irwanto, Ojol tidak ada kepentingan untuk ikut dalam rencana demo yang memprotes kebijakan PPKM Darurat tersebut.

“Terlepas ada atau tidaknya besok (24 Juli) intinya Gojek bukan bagian dari aksi itu. Saya tidak mendukung. Kita tetap bekeja seperti biasa. Semoga saja besok kondusif,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya