Menko Luhut Minta Kepala Daerah Mitigasi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Idul Adha

Menurut Menko Luhut, Presiden Joko Widodo telah meminta agar para kepala daerah memiliki data yang pasti terkait pasien meninggal apakah sudah divaksinasi atau belum.

oleh Athika Rahma diperbarui 22 Jul 2021, 09:53 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjalani pemeriksaan suhu tubuh saat akan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Istana Kepresidenan memperketat pemeriksaan untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta para kepala daerah dalam wilayah PPKM Darurat se-Jawa dan Bali untuk mengevaluasi kembali penyebab kematian yang tinggi pada sejumlah wilayah tersebut.

Dirinya meminta agar para kepala daerah tersebut segera menjalankan pengetesan, pelacakan dan perawatan.

“Pelaksanaan testing, tracing, dan treatment ini agar segera bisa kita eksekusi. Saya kira ini bisa berjalan lebih masif lagi, terutama sebagai mitigasi kemungkinan lonjakan setelah Idul Adha selama 2 minggu ke depan,” ujar Menko Luhut dalam rapat koordinasi virtual, dikutip Kamis (22/7/2021).

Menurut Menko Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar para kepala daerah memiliki data yang pasti terkait pasien meninggal apakah sudah divaksinasi atau belum. Dirinya menambahkan, ketersediaan oksigen, penanganan oleh Rumah Sakit, akses kepada obat juga harus mendapatkan perhatian.

“Kalau boleh, semua teman-teman para Gubernur dan para Bupati atau Wali Kota untuk melakukan pendataan. Saya berharap ini nanti bisa disampaikan,” tambahnya.

Menko Luhut menegaskan, pemerintah harus fokus kepada menurunkan tingkat kematian yang telah mencapai lebih dari seribu orang.

Intervensi

“Jika kita lihat varian delta ini, penyebarannya lebih cepat, sembuhnya lebih cepat, tapi wafatnya pun jadi lebih cepat. Oleh karena itu saya meminta teman-teman di rumah sakit untuk segera menyusun tata laksana perawatan Covid-19 yang baru,” ucap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan yang sama.

Menurut dia, dengan melakukan hal tersebut, maka langkah intervensi akan lebih cepat dilakukan. Menkes Budi Gunadi Sadikit meminta fasilitas kesehatan di daerah agar dapat menyediakan data, di antaranya apakah pasien meninggal sudah divaksin lengkap atau belum, perbandingan jumlah pasien komorbid data pasien meninggal pada tahap badai sitokin atau sebelum, dan apakah sebelum meninggal sudah mendapatkan bantuan oksigen atau belum.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Vaksin Titipan

Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan pidato saat acara Halal Bihalal dengan warga Yogya di Jakarta di rumah dinas Wakil Ketua DPD GKR Hemas, Jakarta, Minggu (24/7). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Yogyakarta, Hamengkubuwono X menyampaikan telah terjadi penurunan angka kematian akibat Covid-19 pada wilayahnya. Dirinya juga menyampaikan bahwa ketersediaan vaksin di Yogyakarta masih cukup besar. Namun, sebagian besar vaksin tersebut dialokasikan untuk sejumlah institusi tertentu.

Terkait hal tersebut, Luhut menyampaikan agar jangan sampai ada vaksin titipan.

“Jangan ada vaksin titipan seperti itu. Kalau memang itu stok tidak digunakan, silakan digunakan saja Pak (Gubernur DIY). Saran saya juga kepada Menteri Kesehatan, jangan ada vaksin distok begitu. Kalau ada disuntikkan saja, karena dengan demikian akan memperkecil kemungkinan jumlah orang meninggal,” ucapnya.

Pada rapat tersebut pula, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, jumlah orang meninggal yang sudah divaksin jauh lebih kecil. "Angkanya membuktikan apa yang selama ini diharapkan itu persis, bahwa case fatality rate itu menurun jauh,” ungkapnya.

Menko Luhut juga mengingatkan pentingnya untuk bekerja sama dalam meningkatkan pelaksanaan vaksinasi.

“Kita harus terus bekerja sama untuk berusaha mengurangi angka kematian ini. Saya kira penurunan yang sudah terjadi saat ini merupakan kemajuan yang menggembirakan. Tapi ini masih jauh dari yang kita harapkan, semoga kita bisa membuat angka ini makin rendah,” pungkas Luhut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya