Target Cofiring Biomassa di 52 PLTU Batu Bara, PLN Gaet PTPN III dan Perhutani

Perjanjian antara PLN-PTPN III-Perhutani ini jadi salah satu milestone penting untuk mencapai target pengurangan emisi

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jul 2021, 23:48 WIB
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (persero) melakukan penandatanganan Head of Agreement terkait kerja sama penyediaan biomassa dan pengembangan Industri Biomassa untuk cofiring (pembakaran bahan bakar) bersama PTPN III dan Perhutani.

Penandatanganan kerja sama ini digelar secara virtual pada Jumat (16/7/2021), dan turut disaksikan Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana, dan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan, perjanjian prakontrak antara PLN-PTPN III-Perhutani ini jadi salah satu milestone penting untuk mencapai target pengurangan emisi 29 persen pada 2030 mendatang.

"Tentunya penandatanganan hari ini kita sambut baik karena akan buat kita produksi energi dengan kurangi emisi, dan di sisi lain tingkatkan ekonomi dari biomassa dari dua perusahaan BUMN, yaitu PTPN III dan Perhutani," ujar Pahala, Jumat (16/7/2021).

Menimpali pernyataan tersebut, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyebutkan, kerja sama ini dilakukan sebagai salah satu upaya perseroan dalam mendukung energi terbarukan 23 persen pada 2025.

"Tidak hanya itu, kerjasama ini untuk mengembangkan industri biomasa untuk cofiring PLTU batubara dengan keekonomian yang wajar sesuai prinsip yang transparan," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kepastian Pasokan

Aktivitas pekerja menggunakan alat berat saat menurunkan muatan batu bara di Pelabuhan KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Zulkifli melanjutkan, kerjasama ini akan memberikan kepastian pasokan biomassa dalam jangka panjang, yang sesuai dengan misi transformasi PLN sebagai perusahaan ramah lingkungan.

"Tahap satu penyedia biomassa, PLN sebagai offtaker, Perhutani dan PTPN III sebagai pemasok, akan dimulai triwulan IV 2021," kata Zulkifli.

Pada tahap kedua, pengembangan biomassa dilakukan di kuartal I 2021. Kedua tahap tersebut pada intinya untuk mendukung pembakaran di 52 PLTU batubara yang tersebar di seluruh Indonesia dengan kebutuhan pasokan biomassa 9 ton per tahun.

"Melalui kerja sama ini PLN berharap sebagian besar (pasokan) dapat dipenuhi (dari) Perhutani dan PTPN sesuai dengan kewenangan PLN yang masuk ke program cofiring PLTU batu bara," tutur Zulkifli.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya