Meratus adalah sebuah perusahaan patungan yang dimiliki oleh dua BUMN, yakni PT Krakatau Steel Tbk (KRASS) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
PLN sendiri telah melakukan penandatanganan kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) untuk kelebihan listrik (excess power) dari pembangkit milik PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS).
Dengan menggunakan kelebihan listrik dari pembangkit tersebut, PLN bisa menghemat sekitar Rp 1 miliar per hari.
Penandatanganan PPA dilakukan oleh General Manager PLN Wilayah Kalimantan Selatan & Kalimantan Tengah (Kalselteng) Yuddy Setyo Wicaksono dengan Direktur Utama Meratus Jaya Iron & Steel, Anwar Ibrahim, disaksikan oleh Direktur Operasi PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga, Direktur SDM Krakatau Steel Dadang Danusiri serta perwakilan dari Aneka Tambang.
Menurut Yuddy, kerjasama ini sebagai bentuk upaya PLN untuk meningkatkan pasokan listrik di Kalimantan Selatan khususnya Batu Licin.
Kelebihan listrik dari pembangkit listrik milik Meratus Jaya ini akan ikut memperkuat sistem kelistrikan di daerah Batu Licin yang disalurkan melalui Jaringan Tegangan Menengah 20 kilovolt (kV) dari Gardu Induk Batu Licin.
Sejak dilakukan sinkronisasi pada 23 November 2012, pembangkit listrik milik Meratus Jaya yang memproduksi energi listriknya dengan menggunakan bahan bakar sisa gas dari unit pabrik rotary kiln mulai memasok listrik 4,5 megawatt (MW) ke sistem Batu Licin.
"Secara bertahap pasokan listrik akan meningkat menjadi 9 MW dan pada Desember 2012 nanti ketika unit kedua dari pembangkit milik Meratus Jaya mulai beroperasi pasokannya meningkat menjadi 20 MW," kata Yuddy dalam siaran persnya, Kamis (29/11/2012).
Direktur SDM Krakatau Steel Dadang Danusiri menyambut baik kerjasama yang dilakukan PLN dengan Meratus Jaya. Dia berharap kehadiran pembangkit ini dapat ikut membantu masyarakat setempat melalui energi listrik yang dihasilkan dan disalurkan melalui PLN. "Sehingga dapat membantu PLN dalam melayani masyarakat," ungkapnya.
Direktur Operasi PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga menuturkan kerjasama excess power ini adalah sebagai wujud nyata dari upaya PLN untuk meningkatkan pasokan listrik di Kalimantan Selatan, terlebih pembangkit ini menggunakan pembangkit non-minyak, sehingga akan sangat membantu PLN dalam melakukan penghematan biaya operasional. "Selain itu, tentunya ini adalah bagian dari sinergitas antar BUMN," tegasnya.
Pembelian excess power dari PT MJIS dengan harga beli Rp 825 per kilowatthour ini, jika beroperasi 20 MW akan berpotensi mengurangi penggunaan bahan bakar minyak bagi PLN sebesar 38.500 kiloliter per tahun atau ekuivalen dengan penghematan sekitar Rp 1 miliar per hari.
Saat ini PLN sedang membangun transmisi 150 kV dari Asam-asam ke Batu Licin, dan diharapkan pada Januari 2013 akan tersambung dengan sistem kelistrikan Barito yang melayani pasokan listrik di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.(IGW)
PLN Beli Kelebihan Listrik dari Pembangkit Meratus Jaya
Perusahaan Meratus Jaya Iron & Steel punya kelebihan listrik yang akan dijual kepada PLN.
diperbarui 29 Nov 2012, 08:54 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 Jawa Tengah - DIYFokus Bertugas di LKPP RI, Elektabilitas Hendi Malah Melejit
3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fokus Pagi : Gempa Garut Terasa hingga Jakarta
PAN Sambut Baik Silaturahmi Prabowo dengan PKB dan Nasdem
16 Personil Damkar Dikerahkan Padamkan Kebakaran Gudang Beras di Bojonegoro
Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Long Akan Bertemu dalam Leader’s Retreat di Bogor pada 29 April 2024
Saksikan Live Streaming Liga Inggris Tottenham vs Arsenal di Vidio, Baru Dimulai
NewJeans Rilis Teaser Baru, Siap Comeback dengan “How Sweet”
Potret Alejandra Rodríguez, Wanita 60 Tahun Pertama yang Sandang Gelar Miss Universe Buenos Aires
IKN Bakal Terapkan Sistem Transportasi Cerdas
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Asapi Marc Marquez, Francesco Bagnaia Cetak Hattrick di Jerez
Gempa Hari Ini Minggu 28 April 2024 di Indonesia, Getarkan Wilayah Melonguane Sulut Bermagnitudo 3,9
BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa, Kick Off New Desa BRILiaN 2024 Batch 1 Dibuka
Hanya 1 Jam, Aksi Pemadaman Lampu di Jakarta Diklaim Kurangi Emisi Karbon 70 Ton